Embun di Atas Daun Maple

Hadis Mevlana
Chapter #21

Fritz: Dia Telah Menghina Islam

Aku masih menunggu pintu lift terbuka usai shalat Maghrib berjamaah di masjid. Tiba-tiba aku mendengar suara orang marah-marah, kesal sekali sepertinya. Dari suaranya aku yakin itu Fritz. Aneh, kulihat raut mukanya kesal. Marah-marah.

Fritz berjalan mendekat ke arahku.

“Kurang ajar! Awas saja, kalau ketemu lagi akan kuhajar dia.”

“Weh ... weh ... weh, mau jadi jagoan kau Fritz, pulang-pulang kok marah-marah?”

“Kalau tadi nggak ada Kiara yang menghalangiku, sudah kuhajar orang itu.”

“Huss ..., sembarangan kau, memangnya ada apa sebenarnya?”

“Itu saudaranya Kiara.”

“Siapa?”

“Haduuuuuhhh aku lupa siapa namanya ....”

Pintu Lift terbuka. Kami masuk ke dalam Lift. Kutekan tombol lift untuk menuju lantai unit apartemenku.

“Nanti kau ceritakan di unitku saja, tidak enak dilihat orang,” ucapku.

***

Setibanya di unit apartemen, aku langsung menanyakan kejadian yang membuat Fritz begitu kesal.

“Terus apa yang membuatmu marah?”

“Begini Fyan, kalau yang dihina itu aku, nggak masalah. Aku masih bisa menerima.”

“Memangnya ada apa?”

 “Tapi kalau agamaku yang dihina, aku tidak bisa tinggal diam. Aku pasti marah. Wajarkan?”

“Iya, memangnya dihina seperti apa?” tanyaku lembut.

“Dibilang Nabi Muhammad penipu. Al-Qur’an nggak benar. Inilah ... itulah ....”

“Hmmm … memang awal mulanya bagaimana?” tanyaku penasaran dan mencoba meredam amarah Fritz.

“Mulanya dia bertanya tentang Islam, mungkin menurutmu pertanyaannya sepele, tapi ....”

“Kenapa nggak kamu jawab saja?”

“Yaahh ... ilmu agamaku kan dangkal Fyan, nggak seperti kamu.”

“Ahh ... biasa saja, berlebihan kamu Fritz.”

“Mungkin kalau tadi kamu ada di sana, dia nggak akan bisa menghina agama kita, Fyan.”

“Sabar ... sabar ... coba ceritakan seutuhnya biar aku bisa tahu kondisi sebenarnya.”

“Sepulang dari nonton di bioskop, aku bertemu Kiara. Lalu, dia mengenalkan sepupunya. Kami pulang bertiga menumpang mobil sepupu Kiara. Yang membuatku kesal, sepanjang perjalanan pulang sepupunya itu ceramah nggak jelas.”

“Maksudmu?”

“Intinya dia bikin aku kesal karena secara tidak langsung sudah menghina Islam.”

Lihat selengkapnya