Sejenak kami terdiam. Kukira Kiara puas dengan jawabanku. Tiba-tiba Kiara mengajukan pertanyaan lagi.
“Apakah kalian sudah tahu kalau ada tafsiran baru untuk ayat ini?”
Semua mata tertuju pada Kiara. Dahi mereka mengerut seolah ada mendengar sesuatu yang ganjil. Kaget dengan pernyataan Kiara. Tak terkecuali aku pun demikian.
“Baru? Maksudmu?” tanyaku mengklarifikasi.
“Iya tafsir baru.”
“Bukankah dari jawaban Sofyan dan Zahra tadi sudah jelas? Di dalam Al-Quran sendiri pun tidak menjelaskan artinya Alif, Ba, Ta dan seterusnya,” ucap Eva.
“Lantas darimana penafsir itu tahu arti dibalik huruf-huruf itu? Internet? Dukun? Atau Ilham dari Roh Kudus?” tanya Fritz.
“Kalian pernah dengar Aramaic Code?” tanya Kiara.
“Iya, pernah,” jawabku, sementara yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Sebenarnya, aku sudah tahu sedikit tentang Aramaic Code. Aku pernah membacanya pada sebuah artikel di internet. Hanya saja, ada beberapa yang sedikit terlupa.
Kemudian Kiara menceritakan kepada kami tentang pertemuan dengan pamannya kemarin lusa. Moses Ioachim namanya, seorang pendeta yang cukup berpengaruh di Amerika. Dia merupakan salah satu pendeta yang kerap melakukan diskusi lintas agama. Dan sudah beberapa hari ini pamannya sedang berkunjung ke Regina untuk mengadakan seminar keagamaan.
Kiara menceritakan bahwa dia mendapatkan informasi tentang tafsir ayat pertama Surat Maryam dengan menggunakan Aramaic Code itu dari pamannya.
“Aramaic Code untuk menafsirkan Surat Maryam? Hmmm ... sepertinya menarik. Lalu, seperti apa isi tafsirnya?” tanyaku penasaran.
Kiara pun memulai menjelaskan kepada kami tentang Aramaic Code. Penjelasan Kiara itu membangkitkan kembali ingatanku tentang Aramaic Code yang pernah kubaca beberapa waktu lalu.
“Kalau tidak salah, Aramaic Code itu mengenai suatu huruf dalam rangkaian abjad yang disetarakan dengan angka kan? Misalnya kalau huruf alif itu bernilai satu dan seterusnya,” ucapku kepada Kiara.
“Tepat sekali. Jadi kamu juga sudah tahu tentang tafsir Surat Maryam ayat pertama dengan metode Aramaic Code ini, Fyan?”
“Belum. Aku hanya pernah membaca sekilas artikel tentang Aramaic Code saja, tapi bukan tentang tafsir Surat Maryam,” jawabku.
“Sebentar, kebetulan aku ada tabel Aramaic Code-nya,” ucap Kiara
Aku semakin penasaran. Kira-kira, apa yang akan disampaikan Kiara terkait tafsiran Aramaic Code tentang Surat Maryam. Lalu, Kiara mengeluarkan tablet yang dibawanya. Kiara membuka sebuah tabel lalu menunjukkannya kepada kami. Tampak di layar itu tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan baris berisi abjad dan angka .
“Tabel apa itu Ra?” tanya Eva penasaran.
Tabel berisi huruf-huruf asing itu membuat kami bingung. Hanya ada penjelasan di bawahnya bahwa itu huruf Aramaic, Nabatean, Arabic, Syriac dan transkripsi untuk memudahkan pembaca mengetahui lambang bunyi dari huruf yang dimaksud, seperti huruf “Ba” dalam huruf Arabic atau “Bet” dalam huruf Syriac di transkripsikan sebagai “B”.
“Kalau yang baris ketiga aku tahu, ini huruf hijaiyah,” ucap Fritz.
“Waktu kecil aku sering membaca sambil dilagukan supaya mudah menghafalnya,” ucap Zahra menambahkan.
“Ini yang kumaksudkan tadi, Aramaic Code,” jawab Kiara.
Kemudian Kiara memperlihatkan tabel berikutnya. Tabel kali ini hanya terdiri dari 28 huruf abjad Arab lengkap dengan kolom nilai di setiap hurufnya.
“Lalu, apa hubungan antara tabel huruf-huruf itu dengan tafsiran surat Maryam, Kiara?” tanya Zahra ikut penasaran.
“Cara penggunaan tabel ini ialah dengan menghitung nilai yang mewakili setiap huruf pada tabel.”
“Hmm … aku masih belum mengerti,” ucap Fritz sambil mengerutkan keningnya.
“Oke … sekarang coba kalian perhatikan, misalnya huruf Alif pada tabel diwakili oleh nilai satu dan huruf Ba pada tabel diwakili oleh nilai dua. Begitu seterusnya sampai huruf Yaa. Sekarang, coba kita cari berapa nilai dari huruf-huruf yang lain. Misalnya kita cari nilai dari huruf-huruf Kaaf Ha Yaa Ain Shad.”
“O ... aku paham sekarang,” ucap Zahra.
“Baik … kulanjutkan sebentar. Jika kita mengikuti tabel ini maka nilai huruf Kaaf adalah 20, Ha adalah 5, Yaa adalah 10, Ain adalah 70 dan Shad adalah 90.”
“Hmmm … lalu?” tanya Eva semakin penasaran.
“Setelah itu, mari jumlahkan nilai-nilai yang sudah kita dapat.”
“Sebentar,” ucap Fritz sambil mengambil handphone-nya, “Kaaf 20 + Ha 5 + Yaa 10 + Ain 70 + Shad 90.” Fritz menjumlahkan angka yang sudah didapatkan itu menggunakan kalkulator di handphone-nya.
“Berapa Fritz?” tanya Eva ingin tahu hasil perhitungannya.
“Total semuanya 195.”
“Oke, total semua huruf pada ayat pertama Surat Maryam adalah 195,” ucap Kiara.