Hari berganti bulan pun terus bergeser. Seiring perputaran waktu hubungan Bayu dan Diandra kian tak menentu. Sewaktu-waktu Bayu ada namun tak jarang hilang begitu saja. Sedangkan Diandra diam-diam mulai belajar untuk melupa, selagi belum banyak kenangan yang tercipta walaupun yang ada saja sudah cukup untuk membuat hatinya kadang merasa sangat rindu.
Diandra kini jadi seorang mahasiswi di kampus Cemara Udang .Memiliki banyak teman baru dan bertemu dunia baru membuat nya perlahan mulai lupa pada Bayu. Meskipun belum sepenuhnya lupa, tapi setidaknya ada sedikit ruang untuk banyak hal baru. Termasuk teman-teman baru.
Setelah melewati proses pengenalan kehidupan kampus, Diandra memulai kelas perkuliahan. Selain itu Diandra juga memutuskan untuk aktif di kegiatan organisasi intra kampus. Beberapa teman di kenalnya dari kegiatan pengenalan kampus, selebihnya adalah teman sekelas.
Entah bagaimana, awal semester satu yang berlalu menyisakan banyak cerita. Diandra kini memiliki banyak teman dari berbagai Fakultas. Ia sering menghabiskan waktu kosong di kampus dengan teman-teman nya untuk sharing. Salah seorang temannya mengajak ia ikut kajian rutin dan Diandra pun mengiyakan.
Suatu sore di halaman kampus Cemara Udang, Diandra tengah asik membaca sebuah buku yang dipinjamnya dari perpustakaan. Diam-diam ada yang memperhatikan Diandra, seorang mahasiswa kesehatan. Beberapa kali ia melewati Diandra sampai akhirnya Diandra merasa risih, lalu memilih pindah ke kantin.
Baru saja duduk, tiba-tiba ada yang tanpa permisi duduk tepat di sampingnya. Kursi kantin yang memanjang itu mau tidak mau menyatukan posisi Diandra dan pria itu.
"Hai. Aku Zahir anak Kesehatan." Diandra hanya mengangguk melempar senyum sekenanya.
"Kamu gak ada kelas, ya? Kok asik ngantin," lanjutnya.
"Gak ada kelas." Ucap Diandra singkat.
"Kamu Diandra anak ...."
"Fisip." Diandra memotong pembicaraan Zahir tanpa menoleh.
"Kamu temennya Hana, kan?."
Diandra masih fokus pada lembaran bukunya.
"Kamu inget gak kemaren malem yang anterin kamu sama Hana ke kampus dari tempat kos Hana?."Diandra menoleh ke arah Zahir. Ia melipat sedikit ujung lembaran buku sebagai penanda.
Diandra inget kemarin sore saat numpang istirahat di kosan Hana dan harus kembali ke kampus untuk kelas malam, mereka diantar oleh seorang pria. Penghuni kos yang sama dengan Hana, tetapi Diandra mana peduli yang penting baginya adalah ikut materi kelas malam Bu Dini.
Sebenarnya jarak antara kampus dan kosan Hana lumayan dekat, sekitar 200 meter dan sudah biasa mereka tempuh dengan jalan kaki tetapi malam kemarin lampu jalanan mati sehingga Diandra dan Hana merasa takut dan akhirnya Hana minta tolong teman se-kos untuk mengantarnya sampai gerbang kampus.