EMPAT MUSIM TANPA DIRINYA

mahes.varaa
Chapter #2

EMPAT PRIA YANG DUDUK BERSAMA DI BAR

Glup, glup! 

Tiga pria dengan setelan jas hitam yang datang nyaris bersamaan itu minum bir seperti yang Nico lakukan tadi. Bir itu ditenggak dengan cepat seolah bukan bir tapi air putih. Meski tidak serentak, tiga pria itu minum dengan cepat dan langsung menuangkan bir dari dalam botol ketika gelasnya kosong. 

Apa di dekat sini ada pemakaman lain selain pemakaman Varsha? 

Benak Nico yang tadinya penuh dengan Varsha dan segala hal tentang dirinya, mendadak tertarik ke arah lain. Tiga tamu baru yang duduk tidak jauh dari Nico itu, kini semakin menarik perhatiannya karena terus meminta tambahan gelas bir. 

“Beri aku yang lebih kuat dari ini!” Salah satu pria yang duduknya dekat dengan Nico, sudah menghabiskan satu botol bir dan meminta bir yang lebih kuat dari sebelumnya. 

“Ini, silahkan.” Bartender buru-buru memberikan bir yang lebih kuat dari sebelumnya yang kebetulan sama dengan yang diminum oleh Nico. 

“Aku juga. Beri aku yang lebih kuat dari ini!” Pria di samping pria pertama juga sudah menghabiskan satu botol birnya dan meminta bir yang lebih kuat dari sebelumnya. 

“Ini, silahkan.” Bartender itu mengambil botol bir yang lebih kuat dan sama seperti dugaan Nico, bartender itu memberikan bir yang sama dengan miliknya dan pria pertama. 

“Aku juga! Aku mau bir yang lebih kuat!” Pria ketiga yang duduknya paling jauh dari Nico juga telah menghabiskan satu botol birnya dan segera meminta yang baru dengan kadar alkohol yang lebih kuat dari sebelumnya. 

“Ini, silahkan.” Segera setelah melayani tiga pria yang terus menenggak bir barunya itu, bartender itu mendekat ke arah Nico dan bertanya padanya. “Apa kalian dari pemakaman yang sama?” 

Nico mengangkat kedua bahunya sebelum menjawab. “Aku enggak yakin. Di dekat sini memang ada pemakaman. Tapi bukan berarti kami dari pemakaman yang sama.” 

“Apa yang Bapak maksud adalah pemakaman Mbak Varsha?” 

Mendengar nama Varsha, Nico langsung menatap ke arah bartender padahal tadinya Nico sedang memperhatikan tiga pria yang sedang minum seperti orang kehausan di tengah gurun. 

“Bapak kenal?” tanya balik Nico. 

“Ya, Mbak Varsha sering ke sini terutama kalo sedang suntuk menulis. Kadang dia suka cari inspirasi di sini dengan duduk di sini mendengar cerita dari pengunjung lain.” 

Lihat selengkapnya