Empat musim.
Musim semi.
Musim panas.
Musim gugur.
Dan musim dingin.
Aku ingat pernah baca wawancara Varsha di majalah saat namanya sebagai penulis novel terus naik daun.
Varsha menggambarkan hidupnya seperti empat musim. Hidup Varsha mengalami perubahan seperti empat musim itu.
Dan sekarang di depanku muncul tiga pria yang menggambarkan hubungannya dengan Varsha seperti musim. Apa ini cuma kebetulan saja?
Nico memandang secara bergantian Ryo yang mengatakan Varsha seperti musim semi, Leon yang mengatakan hubungannya dengan Varsha seperti musim panas dan Adam yang mengatakan pernikahannya dengan Varsha seperti musim gugur.
Jika mereka bertiga adalah tiga musim dari empat musim, lalu siapa pemilik musim dingin dalam hidup Varsha?
“Ehem!” Ryo dan Leon berdehem dan membuat Nico sadar dari lamunannya.
“Ya?” Nico yang tersentak langsung menyadari tatapan tiga pria teman bicaranya, kini sedang tertuju pada dirinya.
“Giliranmu cerita,” ujar Leon.
“Ah, iya.”
Nico yang tadi sedang asyik bermain-main dengan pikirannya seperti saat sedang bekerja mengoreksi novel-novel yang harus diperiksanya, untuk sejenak membuang pikirannya. Seperti tiga pria yang duduk di bar bersamanya sekarang, Nico harus menceritakan hubungannya dengan Varsha.
“Hubunganku dengan Varsha enggak seperti kalian. Kami hanya rekan kerja meski aku adalah penggemar beratnya.”
“Apa novel yang Varsha tulis sebagus itu?” tanya Leon.
“Bagus, bagus banget malah.” Ryo menjawab dengan nada semangat. “Kamu enggak pernah baca?”
“Enggak. Aku enggak suka dengan sesuatu yang berbau dengan banyak tulisan. Membaca satu menit bisa buat aku langsung jatuh tertidur.” Leon menjelaskan.
“Gimana dengan ka-kamu?” Ryo menoleh ke arah Adam untuk bertanya.
“Aku membacanya beberapa. Karena aku tak suka genre romansa, jadi hanya beberapa yang aku baca. Tapi seingatku kebanyakan novel yang ditulis oleh Varsha selalu memiliki lebih dari satu genre.”
“Ya, itu benar.” Kali ini Nico yang menjawab. Sebagai penggemar berat Varsha, Nico telah membaca semua novel yang ditulis oleh Varsha. Dan memang novel yang ditulis oleh Varsha selalu memiliki satu genre. “Varsha selalu menulis novel dengan genre lebih dari satu, seperti drama dicampur dengan misteri, seperti itu.”
“Makanya aku bilang bagus. Meski yang Varsha tulis adalah novel drama kehidupan biasa yang mungkin ada di sekitar kita, tapi Varsha selalu menyelipkan genre lain seperti misteri, romansa kedalamnya dan membuat cerita yang ditulis jadi menarik.” Ryo menambahkan.
“Oke, oke! Lupakan soal novelnya!” Leon menyela dengan sedikit kesal. “Meski aku bilang aku enggak baca novelnya, tapi bukan berarti aku enggak lihat versi filmnya!”