EMPAT MUSIM TANPA DIRINYA

mahes.varaa
Chapter #7

PROYEK TERAKHIR VARSHA PART 1

“Kalian beneran cuma rekan kerja?” Kali ini yang bertanya adalah Ryo dengan matanya yang menyipit pertanda rasa curiganya pada Nico. “Beneran kamu cuma sekedar penggemarnya Varsha saja?”

“Hei, kenapa kamu malah tanya gitu? Itu enggak sopan!” tukas Leon heran. “Mau dia punya perasaan sama Varsha atau enggak, itu terserah dia kan!” 

“Enggak, hanya saja dari caranya dia menceritakan pertemuannya dengan Varsha, caranya sama dengan kalian semua saat menceritakan Varsha. Mungkin juga sama seperti aku saat aku menceritakan Varsha.” Ryo menjelaskan. 

“Jadi maksudmu dia, siapa tadi namanya?” Leon melihat ke arah Nico karena tak bisa mengingat nama Nico. 

“Nico.” Adam menjawab. 

“Ya, Nico maksudnya.” Leon masih melihat ke arah Nico. “Mungkin menyukai Varsha, gitu? Dia bukan sekedar penggemar, gitu?” 

“Memangnya kenapa?” Adam menjawab lagi, kali ini dengan nada bicara serius. “Apa yang salah dengan perasaan itu?” 

“Yah tapi kan Nico bilang, dia cuma penggemar Varsha.” Ryo menjawab. 

“Masalah perasaan itu adalah masalah pribadi. Mau dia suka dengan Varsha, enggak ada larangan. Varsha enggak terikat dengan siapapun. Jadi ada yang suka dengannya, mau itu penggemarnya atau siapapun itu, enggak ada yang bisa melarang!” Adam menjawab lagi. “Dan lagi … bukankah kita semua juga sama? Kita pernah punya perasaan yang sama untuk Varsha kan? Baik kamu dan Leon juga kan?” 

Mendengar ucapan Adam, Ryo yang tadinya ingin mencerca Nico dengan pertanyaan dan membuatnya mengakui perasaan Nico pada Varsha, akhirnya menghentikan niatannya. 

“Terima kasih untuk yang tadi.” 

Perbincangan singkat itu akhirnya berakhir. Leon dan Ryo yang tidak bisa mabuk setelah minum setengah botol bir, akhirnya memutuskan untuk pulang. Sementara Adam dan Nico berniat akan pulang setelah menghabiskan birnya yang hanya tertinggal satu sampai dua gelas lagi. 

“Untuk apa?” tanya Adam. 

“Untuk yang tadi.” Nico menjawab. 

“Jangan berterima kasih. Aku tadi bukannya bela atau nolong kamu. Aku cuma enggak suka saja dengan pertanyaan seperti itu! Masalah perasaan, setiap orang punya privasinya masing-masing.” 

“Tetap saja aku ingin berterima kasih.” 

Setelah menghabiskan bir masing-masing, baik Nico dan Adam akhirnya pergi meninggalkan bar kecil itu. 

Jadi … 

Saat melangkahkan kakinya keluar dari bar dan berjalan di belakang Adam yang berjarak sekitar lima langkah, benak Nico yang sempat menunda pikirannya tadi, kembali bekerja. 

Jadi tiga pria tadi, pernah hadir di hidup Varsha. 

Tiga pria tadi mungkin pernah menyukai Varsha dan mungkin juga sebaliknya. 

Lihat selengkapnya