“Bagian pembuka … “ Nico mulai membaca bagian prolog dari proyek terakhir Varsha.
Dalam hidup … aku hidup di negara dengan dua musim. Tapi dalam prosesnya aku menjalani empat musim. Musim semi yang hangat, musim panas yang menyenangkan, musim gugur yang menenangkan dan musim dingin yang sepi. Empat musim yang datang dalam hidupku, kupikir adalah segalanya yang aku miliki.
Tapi ternyata empat musim yang aku pikir adalah segala yang aku miliki, rupanya bukan yang aku cari. Baru setelah empat musim tanpa dirinya, aku baru menyadari segalanya.
Setelah membaca bagian pembuka dari proyek milik Varsha, Nico terdiam. Tangannya menutup mulutnya karena penasaran dan tidak sabar dengan apa yang akan dibacanya setelah ini. Tapi di balik rasa penasarannya, ada semacam perasaan tidak percaya yang muncul dalam benaknya. Perasaan itu membawa Nico pada ingatannya di hari duka Varsha di mana dirinya datang untuk berduka atas kematian Varsha dan bertemu tiga pria yang pernah mengenal Varsha di waktu yang berbeda. Tiga pria itu menggambarkan hubungan mereka dengan Varsha sebagai satu dari empat musim. Dan sekarang proyek terakhir Varsha berhubungan dengan empat musim.
Sebagai editor dan penggemar Varsha, jelas Nico terkejut dan merasa penasaran.
Apa ini cuma kebetulan semata?
Atau apa yang tertulis dalam proyek ini memang ada hubungannya dengan tiga pria itu?
Nico mungkin hanya akan penasaran jika dirinya tidak bertemu dengan tiga pria itu di hari duka Varsha. Tapi sekarang lain ceritanya. Dan hal itu membuat Nico semakin penasaran saja dengan proyek terakhir yang Varsha tinggalkan untuk dirinya.
Klik!
Setelah membaca bagian pembukanya, Nico menekan mousenya dan bergerak menuju ke bagian selanjutnya-bab pertama yang ditulis dengan judul musim semi pertama. Dan Nico kembali membaca kalimat pembuka dari bab berjudul musim semi pertama.
*
Musim semi yang hangat.
Musim semi datang tanpa suara.
Tunas-tunas kecil tumbuh dari tanah yang sebelumnya beku,
seperti harapan yang perlahan muncul dari luka lama.
Aku bertemu dia saat semuanya baru.
Langit belum terlalu terang, tapi cukup untuk kulihat matanya.
dan sejak saat itu, aku tahu:
aku ingin tinggal di dalam musim ini… bersamanya.