EMPAT MUSIM TANPA DIRINYA

mahes.varaa
Chapter #16

MATAHARI MUSIM PANAS YANG HARUS PERGI PART 4

“Kalo gitu … semua proyek yang kamu pegang akan dialihkan ke yang lain!”

“Maksud, Ibu?” 

“Aku ingin kamu fokus dengan proyek terakhir Varsha saja, Nico!”

“Ibu yakin?”

“Kenapa enggak? Kalo memang proyek itu adalah cerita hidup Varsha, penggemarnya pasti akan sangat menyukainya! Setelah kepergian Varsha yang mendadak dan caranya yang pergi dengan jadi pahlawan, proyek itu jelas akan meledak di pasaran nantinya!” 

Berkat itu, semua proyek yang Nico kerjakan dialihkan ke rekan-rekannya. Hal seperti ini bukan hanya satu dua kali terjadi. Ketika nama penulis naik daun, semua karyanya akan masuk dalam list prioritas karena mengejar keuntungan yang besar. Dan karya Varsha sering kali mendapatkan prioritas. 

Biasanya pekerjaan Nico yang akan bertambah dua kali lipat karena Nico-lah yang biasa mendapat alihan proyek dari rekannya. Tapi sekarang proyek di tangan Nico-lah yang menjadi prioritas utama. 

“Maaf, Yoga. Untuk sementara kamu belajar dari rekanku yang lain.” 

Nico baru satu hari mengenal Yoga, harusnya Nico-lah yang mengajari Yoga bagaimana caranya bekerja di perusahaannya. Tapi apa boleh buat, proyek Varsha sekarang menjadi prioritas utama untuk segera dikerjakan. 

“Enggak papa, Mas. Aku paham kok. Sebagai penggemar Varsha, aku juga berharap bisa segera membaca proyek terakhir itu, Mas.” 

“Makasih untuk pengertiannya. Sampai kamu balik lagi kerja denganku, belajar yang giat dari rekanku, Yoga!” 

“Baik, Mas.” 

Setelah mengucapkan salam kecilnya pada Yoga, Nico pergi ke ruangan khusus yang biasa digunakan editor untuk mengerjakan proyek prioritas. Ruangan itu adalah ruangan yang terpisah dari ruangan lain, yang akan memberikan konsentrasi tinggi pada editor untuk fokus dan bekerja dengan efisien untuk mengerjakan proyek prioritas di tangannya. 

Akhirnya aku masuk ruangan ini dan merasakan gimana kerja di dalamnya.  Semua ini berkatmu, Varsha. 

Nico duduk di kursinya, meletakkan laptop yang dibawanya ke atas meja dan kemudian membukanya. Seperti yang dilakukannya semalam sampai tidak bisa tertidur, Nico mulai melanjutkan bacanya dengan proyek terakhir Varsha di bab musim panas pertama. 

*


Apa kamu tahu wajah orang yang sedang jatuh cinta selalu penuh dengan senyuman bahagia? 

Apa kamu tahu orang yang sedang jatuh cinta akan terlihat dengan jelas di wajahnya? 

Itulah yang terjadi padaku selama dua semester ketika berpacaran dengan Leon. Wajahku penuh dengan senyuman seolah kebahagiaan akan selamanya jadi milikku. 

Harusnya itu adalah hal yang baik. 

Tapi hal itu bukanlah hal yang baik untuk keluargaku. 

Lihat selengkapnya