Aku tahu,
Aku sadar,
Waktu berulang karena dirinya.
Aku datang kembali ke tempat ini,
Ke waktu ini,
Harusnya kugunakan untuk menemukannya,
Untuk menyelamatkannya.
Tapi … waktu kematiannya masih sangat lama.
Aku masih punya banyak waktu untuk menyelamatkannya nanti.
Yang harus aku lakukan sekarang adalah menyelamatkan keluargaku dulu.
Itu yang aku pikirkan.
Tapi ternyata awal tragedi itu enggak bisa aku ubah.
Tragedi itu tetap berulang.
“Jadi gimana?” Atasan Nico-Tita, bertanya pada Nico setelah Nico kembali dari pertemuannya di luar.
“Aku masih belum tahu, Bu. Aku baru bertemu dengan satu orang yakni Ryo. Aku masih berusaha menghubungi Leon. Untungnya Ryo sempat bertukar kartu nama dengan Leon dan punya kontaknya.”
Tuk, tuk! Atasan Nico mengetukkan jarinya sedang berpikir.
Nico yang telah menyelesaikan tugasnya membaca keseluruhan proyek terakhir yang Varsha tinggalkan, tentu saja harus melaporkannya kepada atasannya. Tapi setelah mendengar laporan dari Nico, atasan Nico-Tita meminta Nico untuk merahasiakan lebih dulu isi proyek itu dan memastikan kebenarannya dengan menemukan empat pria lain yang namanya tertulis dalam proyek tersebut. Nico sudah pernah bertemu dengan tiga pria lainnya. Masalahnya sekarang adalah pria bernama Awan. Sosok ini benar adanya atau tidak, Nico masih belum tahu kebenarannya.
“Jadi seperti yang katamu, musim semi pertama dan kedua, enggak ada berubah?” tanya atasan Nico.
“Ya, Bu. Kisah Varsha dan Ryo tidak ada yang berubah. Satu-satunya yang berubah adalah akhirnya di mana adik laki-laki Varsha hilang bukan karena kelalaian Varsha, tapi karena kelalaian ibunya. Aku sudah memastikannya dengan bertanya pada Rury-sepupunya.”
Menjawab pertanyaan atasannya, Nico teringat kembali percakapannya dengan Rury dua hari yang lalu.
“Bisa aku tanya lagi untuk terakhir kalinya?”
“Ada lagi?”