Kupikir, itulah awalnya.
Sebuah pertemuan biasa di ruang sunyi.
Yang perlahan tinggal dalam ingatan,
tanpa alasan jelas mengapa ia tak pernah pergi.
Tapi waktu menunjukkan hal lain.
Bahwa mungkin, itu bukan awal kami.
Hanya bagian kecil dari sesuatu yang telah lama berjalan diam-diam.
“Awan!”
Begitu mendengar nama itu, aku langsung menolehkan kepalaku. Aku harusnya duduk dengan tenang di perpustakaan dan membaca buku dengan tenang seperti biasanya. Tapi nama itu, Awan, bukanlah nama yang bisa aku abaikan.
Di musim semi, aku sudah mengabaikan nama itu demi mengubah takdir kelam keluargaku. Kami mungkin bertemu, kami mungkin berpapasan. Tapi semua itu mungkin aku lewatkan begitu saja demi menyelamatkan keluargaku dan berakhir dengan kegagalan sama seperti di waktu sebelumnya.
Jadi … sekarang ketika mendengar nama itu, aku sudah yakin dengan cerita adik Awan. Pertemuan pertamaku dengan Awan bukan di rumah sakit di mana Awan adalah pria yang berusaha menolong ayahku yang terlibat kecelakaan. Pertemuan pertama kami mungkin dimulai di musim semi, karena pengulangan waktu dari jam peninggalannya dimulai dari sana.
Sayangnya di musim itu, aku kembali mengabaikan Awan demi menyelamatkan keluargaku. Aku mengabaikan Awan karena sibuk mengubah takdir kelam keluargaku, yang pada akhirnya berakhir sama meski dengan cara yang sedikit berbeda.
Varsha yang tersentak begitu mendengar nama itu, langsung berlari keluar dari ruang perpustakaan dan berusaha mengejar murid laki-laki yang tadi terlihat berlari melewati ruang perpustakaan. Varsha yakin anak itu adalah Awan-pemilik kalung yang membawanya mengulang waktu.
“Hei, Awan! Ayo! Aku sudah lapar!”
“Maaf, maaf!”
“Kenapa setiap istirahat kamu selalu ada di perpustakaan hah? Enggak bosan sama buku-buku itu, huh?”
“Kenapa harus bosan? Di sana ada banyak buku yang menarik.”
Saat ini di depan Varsha ada dua anak laki-laki yang seumuran dengannya berjalan menuju ke kantin. Dan di antara dua anak itu, ada anak yang bernama Awan yang dalam putaran waktu sebelumnya, anak itu adalah penyelamatnya yang tak pernah disadari keberadaannya oleh Varsha sampai kematian datang menjemputnya.