EMPAT MUSIM TANPA DIRINYA

mahes.varaa
Chapter #32

MUSIM GUGUR KEDUA PART 2

Daun-daun berguguran, memisahkan diri dari ranting yang dulu mengikat mereka. 

Aku juga merasa seperti itu—terpisah, tak tahu arah mana yang harus kuambil.


Di musim gugur ini, semuanya terasa rapuh.

Segala keputusan yang kutunggu kini mengarah pada satu titik:

Akankah aku bisa memperbaiki kesalahan yang kulakukan dulu?

Ataukah aku akan kehilangan dia selamanya?


Aku tahu aku harus memilih,

tapi setiap pilihan terasa seperti jatuh bebas ke dalam kekosongan.

Aku tidak bisa kembali lagi ke masa lalu,

tapi akankah aku punya keberanian untuk melangkah maju?


Setelah mendengar penjelasan Nico, Adam menimbang-nimbang sejenak. Nico melihat jelas ada sedikit keraguan di raut wajah Adam. Raut keraguan itu mungkin adalah cerita yang tidak ingin Adam ceritakan kepada orang lain. Huft! Tapi setelah mengembuskan napasnya, raut wajah Adam akhirnya berubah. Keraguan di wajahnya menghilang, pertanda bahwa setelah ini dirinya akan segera bercerita pada Nico. 

“Kamu tentu ingat ceritaku sebelumnya bukan? Kalo aku dan Varsha awalnya bertemu di kampus di klub yang sama?” Adam mengawali ceritanya. 

“Ya, aku masih ingat cerita itu.” Nico mengiyakan. Cerita itu harusnya tak begitu diingat oleh Nico. Tapi setelah membaca proyek yang Varsha tinggalkan, cerita tentang empat pria yang digambarkan dengan empat musim oleh Varsha, kini melekat kuat dalam benak Nico. sangat-sangat lekat seolah Nico ada di sana dan melihatnya sendiri seperti sedang menonton film. 

“Seperti kataku sebelumnya, aku bertemu Varsha saat kami ada di klub yang sama di kampus yang sama. Hubungan kami waktu itu hanya sebatas senior dan junior. Dan bagiku … saat itu, Varsha hanya junior yang punya hobi yang sama denganku.” Adam menjelaskan. “Tapi … saat kami bertemu lagi beberapa tahun kemudian, Varsha berubah menjadi wanita cantik yang anggun. Senyumnya terlihat lebih cerah dan wajahnya terlihat sedikit lebih bahagia dibandingkan sebelumnya. Aku enggak tahu kenapa, tapi itulah yang aku tangkap.” 

Perubahan itu terjadi karena Varsha yang baru masuk kuliah adalah Varsha yang baru saja kehilangan Ibunya. Pemandangan Ibunya yang tewas dengan cara seperti itu jelas bukan pemandangan yang bisa dilupakan dengan mudah, Nico membatin. 

Lihat selengkapnya