Meski tak pernah memperhatikan seperti saat sekolah dulu, Awan selalu tahu bagaimana perkembangan hubungan Varsha dengan Adam. Kenapa? Karena Ayah Varsha selalu menceritakan hubungan mereka ketika bertemu dengan Awan.
“Paman rasa Varsha sepertinya enggak beneran suka dengan Adam.” Ayah Varsha mengeluh saat makan siang bersama dengan Awan.
Sejak menjadi polisi dan bekerja di kota yang sama dengan Ayah Varsha, saat berjaga di jalanan, Awan akan menyempatkan diri untuk makan bersama dengan Ayah Varsha.
“Bukannya Paman bilang yang penting Varsha suka? Kenapa belakangan ini Paman banyak mengeluh tentang pacar Varsha itu?” Awan sama sekali tidak mengerti dengan keluhan Ayah Varsha itu. Seperti yang dikatakannya tadi, sebelumnya pria teman makannya itu selalu menekankan bahwa pria manapun tidak masalah asalkan Varsha menyukainya. Tapi sekarang … yang terjadi justru tidak sesuai dengan ucapannya.
“Yah, Paman memang bilang gitu. Tapi … ibunya Adam itu enggak suka dengan Varsha. Wanita itu menilai Varsha tidak pantas untuk Adam. Yah memang pekerjaan Varsha sekarang hanya pegawai di toko buku, tapi Paman yakin nantinya Varsha akan jadi orang besar.”
Awan tertawa kecil mendengar ucapan pria teman makannya itu. “Kenapa Paman bisa bilang gitu?”
“Ini rahasia yah … Varsha sedang merintis karir sebagai penulis. Melihatnya seperti itu buat Paman ingat dengan ibunya Varsha. Dulu Ibunya Varsha juga suka menulis. Kalo saja bukan karena tragedi itu, mungkin dia sudah merintis karirnya juga.”
Mendengar ucapan teman makan siangnya itu, Awan langsung teringat dengan masa-masa sekolahnya terutama di tahun-tahun SMP dan SMA, yang mana di sana dirinya banyak menghabiskan waktu di perpustakaan, memperhatikan Varsha yang suka membaca buku dan menghabiskan waktu di sana.
Mungkin, dia memang berbakat di sana, batin Awan.
“Mungkin kelak putri Paman itu bisa jadi orang besar.”
Satu demi satu keluhan itu terus didengar oleh Awan. Dan seperti yang ia duga, Varsha akhirnya memutuskan untuk menunda pernikahannya dengan alasan yang tak diketahui. Ayahnya bahkan beberapa kali bertanya pada Varsha dan hasilnya, tidak ada jawaban. Adam yang sudah sangat mencintai Varsha pun berusaha menemui Varsha dan ayahnya untuk meminta penjelasan, tapi hasilnya juga tidak ada. Karena alasan itu hanya diketahui oleh Varsha seorang.
Ya, alasan itu hanya diketahui oleh Varsha seorang sampai kecelakaan itu terjadi.
Seminggu sebelum kecelakaan itu, Awan terus bermimpi buruk. Dalam mimpinya, ia terus melihat kecelakaan Ayah Varsha yang mengerikan. Mimpi itu terasa sangat nyata, pikir Awan. Tidak ingin hal buruk menimpa pria yang sudah dianggapnya sebagai keluarga dan ayahnya sendiri, Awan berulang kali mengingatkan Ayah Varsha untuk berhati-hati saat bepergian terutama saat menyeberang jalan.
“Ada apa denganmu belakangan ini, Awan?” tanya Ayah Varsha. “Kenapa kamu terus memperingatiku untuk berhati-hati sama seperti Varsha?”
Mendengar pertanyaan itu, jelas Awan tidak bisa mengatakan soal mimpi buruknya. Yang bisa dilakukannya hanyalah membuat alasan lain yang masuk akal ketika didengar.