EMPAT MUSIM TANPA DIRINYA

mahes.varaa
Chapter #45

JANJI YANG GAGAL DITEPATI

Yang tak pernah Awan sangka adalah Varsha mendadak ada di dekat rumahnya, jatuh dan terluka. Kemunculan itu benar-benar tak pernah disangka dan dibayangkan olehnya karena selama ini dirinya selalu kehilangan kesempatan untuk muncul, mengenalkan diri dan bicara dengan wanita itu. 

Melihat situasi wanita itu saat itu, ia merasa saat itu adalah kebetulan sekaligus keberuntungan dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Awan sudah memikirkan banyak cara untuk menjaga Varsha dari dalam bayang-bayang seperti yang dulu dilakukannya saat diam-diam selalu memperhatikannya. Tapi sekarang wanita itu mendadak muncul di hadapannya seolah memberinya jalan untuk menepati janjinya pada pria yang jadi ayah wanita itu sekaligus penolongnya. 

“Semenjak itu … hubunganku dan Varsha dimulai. Awalnya kami jadi teman sekedar teman bicara, sekedar teman yang saling membantu ketika sedang dalam masalah. Aku selalu memastikan keadaannya, mulai dari makan, kesehatannya dan hal-hal kecil tentangnya. Di saat yang sama … aku juga berusaha untuk menepati janjiku pada Paman. Tapi semakin lama aku berinteraksi dengan Varsha, akhirnya aku menyadari sesuatu yang spesial darinya.” 

“Spesial darinya?” ulang Nico tidak paham. 

“Dulu setiap kali memperhatikannya dari jauh, aku sadar Varsha itu bukan orang yang mudah terbuka dengan orang lain. Meski awalnya dia adalah orang yang ceria, tapi karena tragedi di keluarganya, perlahan dia mulai menutup dirinya. Hanya saja … saat ada sesuatu darinya yang membuat orang kadang tertarik seperti magnet.  Seperti Leon dan Adam. Itulah yang aku rasakan ketika aku mengenal Varsha. Semakin kamu dekat dengannya, kamu akan menemukan bahwa dia adalah wanita yang menarik.” 

Jika Varsha benar-benar melakukan perjalanan waktu mengulang empat musim dalam hidupnya, maka Nico di putaran pertama pasti akan paham dengan maksud dari penjelasan Awan saat ini. Tapi masalahnya di putaran kedua, wanita itu menutup jalan Nico untuk mendekatinya dan mengubah jalan itu untuk pria lain: Awan. Dan sekarang … Nico tidak bisa memahami maksud dari ucapan pria di hadapannya itu. 

“Bisa tolong diperjelas? Menarik yang kamu maksud itu, menarik yang bagaimana?” 

“Ehm … gimana yah menjelaskannya. Dari luar Varsha itu kelihatan sekali selalu menjaga jarak, sedikit misterius, dan kelihatan tidak peduli. Tapi ketika kamu dekat dengannya, yang kamu dapatkan adalah sebaliknya. Meski kadang cara berpikirnya masih sulit untuk dimengerti, tapi ketika dekat dengannya, Varsha itu cukup sederhana. Dia sangat perhatian terhadap hal-hal kecil, pengertian, enggak banyak menuntut dan yang paling penting adalah matanya dengan mudah dibaca. Aku dapat dengan jelas melihat matanya yang penuh cinta ketika menatapku balik meski kadang mulutnya mengatakan yang sebaliknya.” 

Srett! Nico mengepalkan tangannya mendengar penjelasan itu. Ada sedikit rasa menyesal dalam dirinya ketika mendengar penjelasan itu. Rasa penyesalan itu datang ketika dirinya menyadari bahwa jika saja Varsha tidak mengubah apapun di putaran kedua hidupnya maka yang ada di posisi Awan adalah dirinya. 

Menyesal ya … 

Seperti biasa rasa itu selalu datang terlambat. 

Lihat selengkapnya