Sebelum mengerjakan bab terakhir yang diminta Varsha, Nico kembali menemui Awan. Ia ingin bertemu dengan pria itu sekali lagi dan meminta saran darinya mengenai apa yang diminta Varsha darinya. Setelah pencarian panjangnya, memikirkan banyak pertanyaan yang jawabannya belum semua ditemukannya, mengingat bagaimana wanita itu semasa hidupnya, ia masih tidak memahami jalan pikiran dari wanita yang dikaguminya itu.
“Mengenai adik Varsha, itu bukan tugas kita. Seperti katamu, menemukannya mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama.”
“Lalu apa aku harus membuat bab terakhir tanpa tahu bagaimana nasib adik Varsha?”
Selagi menunggu Awan di rumahnya, Nico berdiri di ruang tamu sembari memperhatikan setiap foto keluarga di rumah pria itu. Ada beberapa foto yang dipajang di ruang tamu rumah itu. Kebanyakan berisi foto tiga orang: dua orang wanita, satu muda dan satu lagi paruh baya, dan satu laki-laki. Setiap foto yang dipajang menunjukkan waktu tumbuh dari tiga orang di dalamnya. Hanya dengan melihat hal itu, ia bisa menarik kesimpulan bahwa tiga orang di dalam foto itu adalah Awan bersama dengan adik dan ibunya seperti yang didengarnya dari cerita pria itu.
“Buatlah hanya dengan apa yang kamu temukan. Mungkin dengan cepat dirilisnya buku itu, adik Varsha akan muncul dengan sendiri tanpa harus kita cari.”
Apa itu langkah yang benar? Nico menatap salah satu foto milik Awan di mana foto itu menunjukkan pria itu saat masih anak-anak mungkin masih sekitar berumur 6 tahunan bersama dengan ibunya yang menggendong bayi mungil yang merupakan sang adik.
“Kenapa ingin bertemu denganku?” Awan kembali bersama dengan nampan di tangannya yang berisi dua cangkir minuman hangat. Coklat hangat. Tadi sewaktu datang, Nico ditawari ingin minum apa dan yang diberikan jawabannya adalah selain kopi dan teh.
“Ada yang ingin aku tanyakan. Aku perlu saranmu.” Nico meminum sedikit coklat panasnya sebelum menceritakan alasan kedatangannya untuk kedua kalinya di rumah ini.
“Apa ini terkait Varsha?”
Nico mengangguk pelan setelah meletakkan cangkirnya.
“Oke, akan aku dengarkan.”
Jika sebelumnya ia tidak mengatakan semua alasannya menemukan pria di hadapannya itu, kali ini Nico menjelaskan segalanya yang tertulis dalam proyek terakhir yang Varsha tinggalkan padanya. Tak ada satupun yang ia lewatkan untuk dijelaskan, mulai dari cerita mengenai putaran pertama hidup Varsha di mana empat musim dalam hidupnya diisi oleh empat pria hingga pengulangan waktu yang dilakukan wanita itu, usahanya untuk mengubah tragedi dalam hidupnya, pilihannya untuk bersama dengan satu pria yang selalu ada di setiap musim hidupnya dan keputusan besar yang diambilnya untuk menyelamatkan tiga orang penting yang tersisa dalam hidupnya.