Enam Tahun Bertahan Dengan Suami Yang Sakit Jiwa

Nurlaila Zahra
Chapter #24

Bukti Perselingkuhan

Tentu tidak!

Aku tidak mau sejarah itu berulang lagi. Jika aku masih tetap bersama Mas Arman, maka anak-anakku akan tumbuh menjadi seperti Papanya. Mereka akan besar dalam kekerasan fisik dan mental. Dan aku tidak mau menjadi ibu yang 'sakit' buat anak-anakku. Tekadku sudah bulat. Aku ingin berpisah dengan Mas Arman!

Aku mengatakan pada semua keluarga Mas Arman alasanku meminta cerai darinya adalah karena Mas Arman selingkuh. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang percaya hal itu, karena memang tidak ada bukti satu pun yang menunjukkan kalau suamiku memang benar-benar selingkuh.

Aku tidak diam begitu saja. Kucari semua bukti yang bisa membenarkan semua perkataanku, tapi aku berusaha untuk tetap terlihat tenang supaya Mas Arman tidak curiga kalau aku tengah mencari bukti-bukti bahwa dia memang telah menyelingkuhi berkali-kali.

Saat ia tidak di rumah, aku membongkar seisi rumah untuk mencari sesuatu atau apapun itu yang bisa kujadikan bukti perselingkuhan Mas Arman. 

Dan di dalam lemari pakaian Mas Arman ternyata kutemukan selipan sebuah kertas yang terlipat. Setelah kubuka, ternyata isinya adalah surat cinta yang ditulis Mas Arman untuk Diana. 

Aku membacanya dengan perasaan hancur. Tapi aku tidak boleh tumbang. Aku sudah bertekad untuk menyudahi rumah tangga yang sudah sekarat ini. Bagaimanapun keadaan hatiku saat ini, aku harus tetap kuat dan tegar, demi anak-anak.

Kuambil surat itu dan kusembunyikan. 

Tak lama setelah itu Mas Arman kembali dan mencari-cari surat itu tapi tidak ketemu. Aku sendiri hanya bersikap tenang dan diam supaya tidak dicurigai saat dia mencari sesuatu yang dengan diam-diam telah aku sembunyikan untuk kujadikan sebagai barang bukti perselingkuhannya. 

Dia terlihat frustasi, tapi tidak sampai marah. Dia keluar rumah lagi dan meninggalkan kami sampai malam.

Keesokan harinya aku menemukan sebuah flashdisk di dalam tas kerja Mas Arman. Karena dia sudah tidak bekerja lagi, maka tas kerjanya diletakkan begitu saja di sembarang tempat. Perasaanku berkata kalau di tas ini barangkali ada sesuatu yang bisa kutemukan untuk kujadikan bukti lagi.

Dan ternyata benar! Saat kuperiksa semua isinya, ada sebuah flashdisk hitam yang sangat membuatku penasaran akan isinya.

Karena Mas Arman sedang tidak di rumah, jadi aku bisa leluasa mengecek isi dari flashdisk tersebut. Dengan cepat kutancapkan benda kecil itu ke laptop.

Deg!

Betapa terkejutnya aku dibuatnya saat kubuka satu per satu isi file dalam flashdisk itu. Semua isinya ternyata adalah bukti perselingkuhan Mas Arman dengan ... Tunggu, nama di tangkapan layar percakapan romantis Mas Arman dilakukan dengan seorang laki-laki bernama ... Leo?

Lihat selengkapnya