Laki-Laki
Kenapa salah kalau laki-laki bermain boneka? Ibu dan Ayah tidak suka ketika aku bermain boneka saat aku masih kecil. Boneka memang terkesan feminin dan identik dengan anak perempuan. Namun, bermain boneka tidak membuatku menjadi lelaki yang feminin, tak juga mengurangi kualitas diriku sebagai seorang laki-laki. Aku juga suka bermain mobil-mobilan, bermain speak bola, dan hal lainnya yang biasa dilakukan anak laki-laki. Hanya saja ada sesuatu yang berbeda dari boneka. Aku mengagumi kecantikan dan keindahannya. Hanya itu. Apa salahnya? Aku ingin sekali memiliki boneka namun orangtuaku tidak pernah membolehkannya. Alhasil, keinginanku ini harus aku pendam hingga aku tumbuh besar. Anehnya, semakin dipendam, bukannya menghilang, tapi keinginanku untuk memiliki boneka semakin kuat.
Mustahil
Sekarang, aku sudah berkuliah. Aku tidak lagi tinggal bersama orang tuaku. Seharusnya, kesempatan ini bisa aku manfaatkan untuk membeli boneka-boneka cantik untuk koleksiku. Namun, apa daya, karena stigma tentang laki-laki dan boneka, aku masih takut untuk membeli dan mengoleksi boneka. Aku tahu diam-diam orang akan mengejekku ketika tahu aku membeli atau mengoleksi boneka. Apalagi, teman-teman sering bermain PS atau game lainnya di tempat kosku. Sulit rasanya jika aku harus menyembunyikan sesuatu di kamar kosku yang tidak cukup luas ini. Lagi-lagi, aku harus menahan hasratku.