Enigma

Indra Cyntia
Chapter #3

Tak Berhantu

Bunuh Diri

Keluarga di sebelah rumahku semuanya meninggal akibat bunuh diri. Penyebabnya, tidak ada yang tahu. Akibatnya, rumah sebelah terkesan menakutkan akibat kejadian ini. Sebenarnya, anak di rumah sebelah itu adalah seniorku di SMA yang sama. Dia adalah anak yang sangat ekstrovert, populer, dan memiliki banyak teman. Tidak sepertiku yang introvert dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah setelah sekolah usai. Om dan tante di rumah sebelah juga orangnya baik dan ramah dan aku tidak pernah mendengar ada keributan atau rumor yang tidak mengenakkan tentang mereka. Tentu saja, hal ini mengagetkan seluruh warga di perumahan yang aku tinggali. Perumahan ini cukup sederhana dan jauh dari jalan besar atau jalan utama sehingga suasananya cukup sepi. Rumah-rumah berdempetan satu sama lain dan antar warga saling mengenal satu sama lain. Peristiwa bunuh diri ini merupakan tragedi yang sangat menyedihkan bagi kami semua karena tidak ada yang bisa kami lakukan sebagai tetangga, sebelum kejadian ini terjadi. Semua warga menyesalkan hal tersebut. Coba saja, keluarga itu meminta bantuan bila ada masalah, maka kejadian ini tidak akan terjadi.

Desas-Desus

Karena peristiwa ini, desas-desus beredar di lingkungan tempat kami tinggal dan juga di sekolah. Bila keluarga tersebut tidak memiliki masalah, bisa saja keluarga tersebut kena santet, atau rumah tersebut berhantu. Tidak ada yang tahu. sehingga, karena aku tetangga yang paling dekat dengan rumah korban, di sekolah, seketika aku menjadi terkenal. Banyak orang menanyaiku terkait tragedi bunuh diri yang menimpa keluarga tersebut. Aku menjawab tidak tahu pada mereka semua yang bertanya. Namun, beberapa sahabat dan pacar seniorku ini tidak puas dengan jawaban yang aku berikan. Mereka terus menerus menanyaiku dan memaksaku untuk mencari jawaban terkait meninggalnya senior tersebut. Hingga akhirnya, karena mereka sama sekali tidak bisa menerima kepergian teman mereka, mereka berencana untuk masuk ke rumah tersebut dan mencari tahu penyebab tragedi tersebut. Tidak lupa, mereka pun memaksaku untuk ikut dalam misi tersebut. Aku tidak bisa menolak permintaan kakak kelas, apalagi mereka dari kelompok anak popular dan toh aku sama sekali tidak ada kerjaan. Aku harap setelah aku membantu mereka, aku bisa diajak ke dalam kelompok pergaulan mereka. Misi ini sebenarnya cukup berbahaya karena polisi belum selesai menyelidiki kasus ini. Tapi hal inilah juga yang memacu adrenalinku. Tidak pernah rasanya aku merasa se-excited dan sehidup ini dalam hidupku.

MisiĀ 

Lihat selengkapnya