Enigmatic Soul

Nanas-imnida
Chapter #8

Bagian 2: Berita Itu

Pergilah, pergi ke suatu tempat tanpa air mata yang menyakitkan.

Jangan menangis lagi.

Aku nggak ninggalin kamu sendirian.

☁✎✉

Ujian semester baru saja dimulai. Hari ini Rabu. Dan Kiki belum berteman dekat dengan siapa pun di sini, di Taruna dan kelas barunya, Otomotif 3. Sebenarnya, Kiki menyadari ada kesalahpahaman di antara mereka, Kiki dengan teman sekelas barunya-terutama kepada Jinovar, Kalvana, dan Jordan.

Di ruang komputer, Kiki hanya sendirian. Di ruangan ini Kiki hanya bersama 10 orang anggota kelas yang merupakan urutan daftar nama terbelakang alias berdasarkan abjad tengah hingga akhir. Hanya ada 10 orang sebab akan digabung dengan kelas lain sebanyak 10 orang juga. Di Otomotif 3 hanya terdapat 23 orang saja. 13 lainnya berada di ruangan komputer lain yang katanya satu ruangan dengan para gadis dari jurusan Kecantikan.

Dari 23 teman barunya, hanya satu yang jarang sekali Kiki lihat, sehingga tidak mudah untuk Kiki kenali. Dan dia berada di hadapan Kiki saat ini, tepatnya di meja komputer yang ada di hadapannya.

"Kenapa bengong?" tanya laki-laki itu. Kulitnya lebih putih daripada Kiki. Matanya tidak sipit, hanya kecil, dan hidungnya bangir. Perawakannya tinggi besar meski hanya terduduk di kursinya. "Udah selesai, Ki?"

Laki-laki indigo ini termenung. Di saat teman sekelas barunya memanggil dengan nama Asep, yang satu itu lain. Sudut bibirnya tertarik naik menyinggung senyum tipis. "Ah, belum, sih. Saya teh cuma lagi berpikir aja."

"Gua Wisnu, kalo itu yang bikin lo kepikiran. Gua tau lo nggak pernah nyaman sama kita di kelas. Gua juga jarang di kelas karena ... ya, gitu-eh, pengawas datang! Gua udah mau selesai, gimana sama lo?"

Kiki terdiam. Matanya fokus meneliti setiap jawaban yang telah ia pilih dari setiap soal yang kebanyakan terdapat deret dan angka. Gambar dan sebuah kalimat dari soal matematika.

Pengawas kembali berkeliling untuk putaran yang ketiga. Seorang wanita dengan pakaian tertutup dari ujung kepala hingga ujung kaki-wanita berjilbab yang berusia antara kisaran 30-40 tahun-itu mengenakan kacamata, sebut saja Bu Titiek, itulah namanya. Ia menjadi pengawas untuk kelas 10 Oto-3 dan 11 Busana 2 pada jam kedua hingga selesai. Ya, mata pelajaran matematika adalah jadwal terakhir untuk hari ini, hari pertama ujian kenaikan semester dan kelas.

"Apabila ada yang sudah selesai, diperkenankan untuk segera meninggalkan ruangan lebih dulu sebab sudah waktunya pulang untuk sesi pertama. Sebelum logout pastikan terlebih dahulu semua soal telah terisi dengan cermat dan tidak ada soal yang kosong jawabannya.

"Tidak ada bug atau hambatan kan?" tanya Bu Titiek setelah terdiam beberapa saat. Ia melewati kursi Kiki begitu saja.

Sebagian terdiam sambil fokus membaca soal di layar komputer, sebagian lagi menjawab 'tidak'. Jam 08.45, dan sebagian masih fokus dengan lembar soal masing-masing yang katanya tidak sama dengan peserta lain, alias urutan soal di layar siswa satu dengan lainnya tidak sama urutannya. Sengaja menerapkan sistem acak semacam itu agar tidak menyebabkan aksi contek-mencontek.

"Kalau sudah dan yakin dengan jawaban masing-masing, silakan logout dan tinggalkan ruangan, lalu pulang dan jangan keluyuran! Kecuali kalau ada tugas di bengkel masing-masing, ya, silakan saja." Memperingatkan untuk kesekian kalinya.

Lihat selengkapnya