Kevin Maheswara. Seorang murid baru di SMA Harapan Bangsa. Seseorang anak laki-laki yang cuek, dingin, irit bicara, tidak ingin tahu masalah atau urusan orang lain kecuali ia memang tertarik ingin mencari tahu lebih jauh atau ada masalah pada seseorang yang hubungan dengan dirinya. Seperti pada pagi ini, hari pertamanya menginjakkan kaki di SMA Harapan Bangsa. Kevin memarkirkan motornya beberapa saat sebelum gerbang sekolah akan di tutup oleh Pak Anto - satpam di SMA Harapan Bangsa.
Ia mengedarkan pandangan, mengamati sekeliling lingkungan sekolah barunya. Namun, pandangannya terpaku pada satu siswi yang berjalan menunduk memasuki gerbang SMA Harapan Bangsa. Sekilas terlihat wajahnya sedikit sendu tapi tertutupi oleh rambutnya yang panjang terurai.
'Kenapa tu anak, ga semangat bener,' batinnya.
Tepat tidak jauh dibelakang gadis itu seorang siswi lainnya memanggilnya.
"Shaaa."
Panggilan yang kemudian sukses membuat gadis itu mengangkat kepalanya dan sekaligus membuat wajah sendu itu ceria, seolah-oleh tidak ada kesenduan di wajahnya. Tubuh lesu itu seketika berubah 180 derajat ketika panggilan itu menyapa pendengaran gadis itu.
Kevin terheran-heran mengapa ekspresi gadis itu dengan sangat mudah berubah, seakan-akan suasana hatinya ikut berubah. Atau mungkin gadis itu hanya mengenakan topeng tak kasat mata untuk menutupi segala keresahan yang ada di hidupnya?
'Bodoamat lah, cewe emang susah ditebak,' gumamnya pada dirinya sendiri, kemudian berjalan ke arah ruang kepala sekolah.
*****
Teeettt ... teettt ... teettt ....
Kevin berjalan keluar kelas menuju ke kantin. Hari pertamanya bersekolah berjalan dengan tenang, beberapa anak mulai berkenalan dengannya, namun hanya ia balas dengan menyebutkan nama dan membalas jabatan tangan mereka. Tanpa disertai seulas senyuman walaupun hanya setipis benang.
Brraaakk....
"Lo kalo jalan pake mata dong," ucap Kevin dengan nada yang kesal saat ia merasa ada sesuatu yang menabrak tubuhnya.
"Ya, lo juga kalo liat ada orang jalan lagi ngelamun minggir napa?!" balas seseorang yang baru saja menabrak dirinya. Kevin sedikit terkejut melihat orang yang menabraknya merupakan gadis yang ia lihat pagi tadi.
Terjadi perdebatan kecil diantara mereka saat jam istirahat itu. Sebelum meninggalkan dirinya, Kevin sekilas bertatapan dengan gadis itu. "Ish orang aneh lo," ucapan itu yang terakhir keluar dari mulut cewe itu, kemudian meninggalkan dirinya yang masih berdiri sambil sekilas memandang punggung yang tertutup dengan rambut panjang tergerai yang berjalan masuk ke kantin.
Kevin berjalan ke arah kelas. Menurut Kevin, gadis itu tidak seburuk yang Kevin kira. Ya, walaupun tidak ada ucapan 'maaf' atau sejenisnya setelah menabraknya tadi, tapi ada satu alasan yang tidak bisa Kevin jelaskan. Mendengar potongan nama 'Sha' yang dimiliki oleh gadis itu membuat Kevin ingin tahu lebih tentang gadis itu dan entah apa yang motivasi apa yang membuat dirinya ingin tahu lebih jauh dari cewe itu. Dirinya hanya merasa bahwa ia tidak begitu asing dengan potongan nama itu. Sejauh ini Kevin hanya mengetahui bahwa nama panggilan gadis itu 'Sha' selebihnya ia belum mengetahui apapun tentang gadis itu.
*****
Hari pertama sekolahnya sudah hampir berakhir. Lima menit lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Sepanjang pelajaran setelah jam istirahat, dirinya banyak melamun. Gadis yang bertabrakan dengan dirinya tadi sedikit mengganggu pikirannya. Entah apa alasannya, dirinya memikirkan bagaimana caranya dia bisa mengetahui lebih dari gadis itu, padahal ia tahu dan merasa bahwa ia tidak perlu untuk memikirkan hal itu, tapi entah ada dorongan dari mana hingga pikiran itu bersarang di kepalanya.
Tak berselang lama, bel pulang sekolah berbunyi dan dirinya bergegas untuk keluar ruang kelas. Tanpa sengaja dirinya melihat gadis itu keluar dari kelas XI-MIPA 1. Sejurus kemudian, terlintas dibenaknya inisiatif untuk mengikuti kemana perginya gadis itu.