Ephemeral

KATA LUVI
Chapter #15

Chapter 15 - Awal Dari Cerita

Dear Diary....

Entah mengapa, akhir-akhir ini aku lebih banyak berinteraksi dengan Kevin.

Untuk ajakan tadi siang, maaf aku ga bisa terima.

Karena aku ga pingin ada kesalahpahaman antara aku dan Okta.

Lalu, Siapa orang yang dimaksud oleh Tasya siang tadi?

Apakah mungkin dia Kevin?

Tapi rasanya orang semenyebalkan dan secuek dia tidak akan mengikutiku.

Di kehidupannya diriku juga bukan apa dan pasti tidak ada yang menarik baginya.

Lantas mengapa dia mengatakan bahwa dia seseorang yang menjagaku?

Jika memang dia seseorang yang berbaik hati menjagaku, Terimakasih Tuhan.

 

Falisha Inka.

*****

Seperti hari-hari sebelumnya, Falisha pagi itu berjalan memasuki halaman SMA Harapan Bangsa. Hanya saja tidak ada sapaan dari Okta. Pagi tadi, Ibu Okta meneleponnya. Memberitahukan bahwa Okta sedang sakit dan tidak bisa berangkat ke sekolah sehingga membuat pagi ini, dirinya harus berjalan sendirian dikoridor kelas XI.

Tepat didepan kelas XI-MIPA 3 seseorang tiba-tiba keluar dari pintu kelas dan hendak menabrak tubuh Falisha membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

Falisha mengangkat wajahnya dan melihat bahwa orang yang hendak menabraknya adalah Kevin. Gadis itu sudah hendak mengomel tapi dengan cepat tangannya ditarik oleh Kevin menjauh dari depan kelas XI-MIPA 3.

"Lo tu selalu aja mau nabrak gue. Mata lo itu dimana sih?"

Falisha menatap wajah Kevin dan teringat dengan ucapan Tasya kemarin. Ia melihat ada luka diatas alis Kevin. Ia bertanya-tanya didalam hati, apakah benar dugaannya semalam bahwa orang yang dimaksud oleh Tasya adalah Kevin?

Kevin merasa ada sesuatu, setelah Falisha menatap wajahnya karena cowo itu melihat adanya perubahan ekspresi pada wajah Falisha, membuat dengan segera ia memalingkan wajahnya.

"Biasa aja kali liatnya," ucap Kevin, seraya memalingkan wajahnya yang ia rasa sudah memerah sekarang.

"Gue mau nanya satu hal sama lo."

"Tanya aja."

"Lo ngikutin gue kemarin?"

Kevin terkejut dengan pertanyaan Falisha pagi ini, tapi sepersekian detik kemudian Kevin mengubah ekspresi terkejutnya dengan wajah datar.

"Dih, ngarep banget diikutin."

Sudah Falisha duga, jawaban Kevin pasti selalu tidak seperti yang ia harapkan dan selalu bisa membuatnya jengkel.

"Gue nanya beneran, dan gue butuh jawaban jujur lo."

"Kalo iya kenapa?" ucap Kevin sambil sedikit mencondongkan tubuhnya kearah tubuh Falisha membuat gadis itu membeku dan sedikit memundurkan tubuhnya ke belakang.

"Kenapa lo ngikutin gue?"

"Ya, suka-suka gue."

Kevin menutup pembicaraan dan meninggalkan Falisha yang terdiam disana.

Tanpa Kevin dan Falisha tau, dibalik tembok itu ada seseorang yang dengan sengaja merekam dan mengabadikan momen antara Kevin dan Falisha, yang kemudian menjadi titik awal mula cerita Kevin dan Falisha yang sesungguhnya dimulai.

*****

Falisha berjalan kearah toilet sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung. Suasana disepanjang koridor kelas XI sepi karena seluruh murid berada didalam kelas.

Kreeekk....

Gadis itu masuk kedalam toilet sekolah. Ia melihat seluruh bilik toilet terbuka menandakan bahwa hanya dirinya sendiri yang berada di toilet saat itu.

Tak berselang lama setelah Falisha masuk kedalam bilik no 2 yang merupakan bilik tengah antara bilik 1 dan 3. Tak berselang lama, terdengar suara pintu toilet terbuka. Falisha tidak memperdulikan siapa yang baru saja masuk ke dalam toilet.

Lihat selengkapnya