Ephemeral

KATA LUVI
Chapter #27

Chapter 27 - Student Exchange

Falisha berjalan sendirian di koridor kelas XI pagi ini. Di halaman sekolah tadi, Falisha sempat melihat Okta berjalan dengan siswi lain dan Okta tidak menyapa dirinya seperti hari-hari biasanya. Ya, memang karena persahabatan mereka sedang dalam masa yang tidak baik-baik saja.

Saat berjalan menyusuri koridor pandangan Falisha tertuju pada daerah mading sekolah. Ia melihat beberapa siswa berkerumun di depan mading sekolah dan ada beberapa siswa yang baru berdatangan. Ia lalu mencoba bertanya pada salah satu siswa yang sedang bergegas menuju ke mading.

"Eh, itu di mading ada apa, kok rame-rame?" tanya Falisha pada seorang murid sambil menunjuk kerumunan di depan mading.

"Oh itu, tadi tim mading sekolah bikin pengumuman kalo tahun ini bakalan ada perwakilan sekolah terutama kelas sebelas buat jadi perwakilan pertukaran pelajar ke Jepang."

Tercetak seulas senyum tipis pada wajah Falisha dan terbesit satu harapan di dalam diri gadis itu.

"Hmm... Oke deh makasih ya infonya."

Bergegas Falisha mengikuti siswa-siswa lain untuk melihat pengumumannya di mading sekolah. Sekolahnya baru pertama kali mengadakan program pertukaran pelajar dan ini merupakan kesempatan emas yang terbuka untuk kelas XI dan kebetulan dirinya merupakan salah satu murid kelas XI.

STUDENT EXCHANGE PROGRAM

SMA HARAPAN BANGSA

TOKYO, JEPANG

Falisha mengamati poster yang di tempelkan di mading dengan mata berbinar. Ia begitu antusias dengan program yang diluncurkan oleh sekolahnya. Ia berkata pada dirinya sendiri, bahwa dia akan berusaha untuk bisa lolos menjadi perwakilan yang berangkat ke Jepang.

"Okta, lo bakalan ikut kan?" tanya salah satu siswa pada Okta yang ternyata berdiri di belakang tubuh Falisha.

"Iya dong, dan pasti gue bakalan lolos jadi perwakilan siswa itu."

Falisha terdiam. Biasanya dirinya yang akan bertanya kepada Okta dengan pertanyaan yang kurang lebih sama dengan yang dilontarkan siswi tadi. Tapi kini dirinya memilih untuk menjaga jarak sedikit dengan Okta untuk sementara waktu.

Bukan karena Falisha tidak mau memperbaiki hubungan persahabatannya dengan Okta, namun dirinya belum berhasil menghindari Kevin sehingga dirinya memilih untuk menjaga jarak. Hal itu juga ia lakukan untuk tetap menjaga perasaan Okta dan tidak membuat Okta merasa dipermainkan olehnya.

Falisha mengambil ponselnya kemudian memotret poster di mading sekolahnya dan bergegas menuju ke kelasnya. Dan dirinya bertekad untuk mendaftar menjadi salah satu peserta program pertukaran pelajar tersebut. Walaupun dirinya tidak yakin, akan lolos tapi bukankah lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.

Falisha merupakan salah satu murid yang tergolong pandai di kelasnya. Ia selalu bisa masuk dalam urutan 10 besar ujian kelas MIPA. Perwakilan sekolah untuk program tersebut dibutuhkan 1 orang untuk masing-masing program jurusan kelas XI.

Drttt... drttt....

Satu notifikasi pesan masuk dari Kevin menghampiri ponselnya. Langkah kaki Falisha terhenti tepat di depan pintu kelas XI-MIPA 3. Dilihatnya Kevin berdiri di dalam kelas sedang menghadap ke arahnya.

'Lo ikutan event di mading itu?' tanya Kevin melalui room chat tapi pandangan matanya tertuju pada Falisha yang mematung di depan pintu kelasnya.

'Semua tentang gue bukan urusan lo.'

Falisha mematikan paket data di ponselnya, kemudian memutuskan kontak mata antara dirinya dan Kevin dan berjalan menuju ke kelas.

*****

Langkah Falisha terhenti saat memasuki kelas karena melihat bangkunya kosong. Ia mengedarkan tatapannya mencari dimana Okta, karena sahabatnya sudah terlebih dahulu meninggalkan mading tadi dan seharusnya sudah berada di kelas.

"Permisi, ya. Mau lewat!" terdengar suara yang familiar dengan nada ketus dari belakang tubuh Falisha.

Falisha menggeser posisi berdirinya, menciptakan jalan untuk lewat seseorang di bekalangnya. Terlihat Okta berjalan masuk ke dalam bersama beberapa murid lainnya, tapi alih-alih menuju ke bangkunya Okta malah berjalan ke bangku belakang yang kosong di sebelah Anna.

Lihat selengkapnya