Ephemeral

Nurul faizah
Chapter #23

23. Makan Malam

-Maafkan aku, yang harus menjauhi mu untuk sementara waktu-

Dika memarkirkan motor ninja miliknya tepat di halaman rumahnya yang luas. Kemudian dengan cepat, ia melangkah masuk kedalam rumahnya; tak lupa ia mengucapkan salam dan dijawab spontan oleh Johanna dan juga Irfan. Kebetulan, abang tirinya sedang tidak bekerja sehingga berada di rumah. Sedangkan Alex berada di kantor dan akan pulang ketika sore tiba.

Dan Bianca, saudara tirinya itu masih berada di sekolah. Katanya lagi sibuk remedial bersama teman sekelasnya; akan pulang kalau sudah selesai.

Untung Dika tidak remedial.

Dika berlari menaiki anak tangga satu per satu. Ia ingin cepat-cepat sampai di kamar karena ia sedang ingin istirahat alias tidur siang hingga sore tiba. Sesampainya di kamar, Dika langsung melempar sembarangan tas sekolah, kemudian melompat naik keatas ranjang tidurnya yang empuk.

Waktunya tidur siang!

●●●

Langit Jakarta berubah warna dalam sekejap saja. Yang tadinya masih berwarna putih kebiruan, sekarang sudah menjadi biru gelap yang mana sebentar lagi akan berubah warna lagi menjadi hitam gelap.

Kamar Dika yang tadinya gelap gulita akibat pemilik kamar tersebut yang masih tertidur dengan nyenyak; sekarang sudah terang benderang karena Irfan dengan penuh kesabarannya, berjalan masuk ke dalam kamar untuk menyalakan lampu-lampu.

Termasuk lampu hias milik adik tirinya itu.

“Dik, bangun udah mau maghrib,”

Yang dipanggil malah menutup wajahnya menggunakan bantal bergambarkan Doraemon miliknya.

Irfan menghela nafas berat. Menurutnya, Dika adalah spesies yang paling menyebalkan sedunia karena malas bangun dari tidur.

Lihat selengkapnya