Episode

Perspektifat
Chapter #18

018

"Jadi, ini butik punya Ibu lo? Keren banget! Pantes anaknya suka gambar, Ibu nya designer ternyata."

"Kita masuk atau tunggu di luar?"

"Tunggu di luar aja. Soalnya di dalem pasti banyak temen-temen Ibu. Takut nanti ganggu."

Aku mengirimkan pesan pada Ibu kalau aku sudah berada di depan butiknya dan langsung ia baca.

"Nara?!"

"Ini yang namanya Aris, ya? Kakak kelasnya Nara?"

Aris mengambil tangan Ibu dan memberi salam, "Iya tante saya Aris. Aris yang mau temenin Nara dateng ke pameran."

Ibu mengangguk pelan, "Boleh silakan."

Aku kira Ibu akan memberikan banyak pertanyaan pada Aris, nyatanya tidak.

"Jangan panggil tante, panggil nya Bunar aja."

"Ibu!"

"Kenapa, Ra?"

"Panggilan itu terlalu akrab buat dia!"

"Lho, gapapa, dong. Dia 'kan teman nya Nara juga."

"Bunar titip Nara, ya, Aris. Kalau acaranya sudah selesai langsung pulang."

Dari tadi Aris sudah menertawaiku, "Lo udah ceritain gue ke Ibu, ya?" Ia berbisik pelan.

"Enggak."

Lagian, Ibu kenapa bisa menyuruh manusia tengil ini untuk manggil dengan sebutan Bunar? Padahal 'kan Ibu baru bertemu dia hari ini. Ya sudahlah, itu tidak masalah yang penting aku dapat izin dari Ibu.

"Ya sudah Bunar, kita berangkat sekarang, ya."

"Ya sudah hati-hati."

Lihat selengkapnya