Episode

Perspektifat
Chapter #22

022

Tidak sesuai dengan yang di harapkan. Seseorang yang sedang kita bahas tiba-tiba muncul, dengan alasan tadi sempat lewat kesini setelah selesai dari toilet. Alasannya kenapa sama seperti yang dia bilang saat pertama aku masuk sekolah lalu memperkenalkan diri di depan kelas? Ah, alasan klasik!

Dengan tidak merasa malu, dia masuk dengan mudahnya mengganggu pembicaraanku dengan bang Ari.

"Ngobrolin apaan, sih? Serius banget kayaknya?"

Bang Ari menyahuti, "Bahas ekskul."

"Ekskul?! Oh iya, bang, acaranya satu Minggu lagi 'kan? Gue juga lagi nyiapin penampilan dari tim basket. Lo juga pasti sibuk banget, 'kan lo ketua pelaksananya."

"Iyalah. Lagian mana ada ketua yang gak sibuk? Lo juga ketua 'kan?"

Aris melirik ke arahku dengan tatapan anehnya, "Lo ikut ekskul 'kan, Ra?"

Aku harus jawab apa, ya? Bilang iya, aku tidak punya pilihan. Bilang enggak, aku sudah bilang ke bang Ari kalau aku akan ikut ekskul. Kata sekolah juga 'kan ini wajib.

Bang Ari bantu menjawab karena dari tadi aku hanya diam, "Ikut dia."

"Bagus, dong!"

Apanya yang bagus coba?!

Aris mendekatiku lalu berbisik, "Biar lo bisa dapet warna lain selain hitam. Hidup lo bakalan lebih berwarna kalo lo ikut ekskul."

"Dan, hidup lo jadi lebih rame."

Dia kembali lagi ke posisinya, "Sekalian nanti lo liat penampilan gue juga tim basket gue yang udah pasti keren."

Bisa tidak, ya, ku hentikan dia berbicara?

"Ris, lo bilang sama Nara soal anxiety yang gue bilang? Lo gak dengerin apa kata gue, gue bilang 'kan jangan penasaran."

Aris melihatku lagi, "Lo ngadu, ya?"

Lihat selengkapnya