Episode

Perspektifat
Chapter #28

028

Kak Ravi adalah ketua ekstrakurikuler jurnalistik. Barusan dia berkenalan terlebih dahulu dan membuka kumpulan pertama hari ini. Kalau tidak salah dengar, dia kelas 12 MIPA 5.

Ketika kumpul, seperti biasa, aku menghindari kerumunan, aku berada di bagian pinggir dari bangku yang sudah di sediakan di sanggar jurnal ini. Untunglah karena ini pertama kali, acara kumpulnya terasa formal dan tidak ada yang bertingkah aneh-aneh.

Dan yang lebih membuatku merasa aman adalah tidak adanya acara pengenalan satu persatu dari anggota baru melainkan dengan cara mengabsen sesuai dengan kelas dan ketika namanya di panggil pemilik nama itu harus berdiri seolah menunjukkan rupanya masing-masing.

Setelah pengenalan selesai, kini kak Ravi ketua jurnalistik memberikan tugas pertama yang harus di kerjakan untuk anggota baru. Tugasnya adalah memotret objek yang dapat mendeskripsikan diri kita. Dan, pertemuan berikutnya harus di presentasikan di depan semua anggota yang lain.

Benar apa kataku. Tugasnya hanya memotret 'kan? Pasti kali ini aku bisa melewatinya tanpa harus dibayang-bayang kegiatan yang dapat mengingatkanku terhadap hal menyakitkan itu.

Tahu tidak, dari semua anggota yang dikenalkan tidak ada satu pun nama yang kuingat, paling hanya ketua ekskulku saja.

Karena acara kumpulnya dilaksanakan setelah pulang sekolah dan sudah tidak ada lagi yang harus dibahas akhirnya kumpul hari ini diselesaikan. Dan, aku juga langsung pulang karena sudah hampir waktu maghrib.

***


"Bu, Nara izin keluar sebentar, ya. Mau ngerjain tugas ekskul."

"Jam segini ngerjain tugas ekskul? Udah jam delapan, Ra, udah malem. Besok emangnya gak bisa?"

"Gak bisa, Bu. Sebentar aja, paling ke daerah sekitar sini atau enggak di daerah taman perumahan kita."

"Emang Nara ngerjain apa, sih?"

Ku tunjukkan kamera yang pernah di belikan Ibu saat aku masih SMP dan jarang juga ku pakai.

"Nara mau nyari objek. Dan, yang jadi pilihan Nara itu langit. Kalo motoin langit 'kan harus keluar biar lebih keren hasil fotonya."

"Yaudah boleh kalau untuk tugas. Tapi, jangan lupa waktu dan jangan lupa pake sweater."

"Siap."

Lihat selengkapnya