Episode

Perspektifat
Chapter #37

037

Tulisan pada layar itu benar, mereka bilang langit tidak kesepian hari ini dan aku pun begitu. Aku bersama mereka dan langit bersama bintang dan bulan.

Aku masih tidak menyangka kalau mereka yang merencanakan semua ini. Awalnya sempat marah dengan apa yang di perbuatnya, apalagi pada Ibu. Tapi tidak jadi, karena aku tahu maksud mereka apa.

Ulang tahun ku ini sudah lewat sekitar dua bulan setelah aku dan Aris resmi berteman. Dan, mereka berdua adalah temanku sampai saat ini. Sudah dua bulan ini aku merasakan kalau Bandung memang berbeda. Aku mulai merasa ada kecocokan. Hal yang tidak terduga dan tidak pernah terpikirkan akan hal yang Aris lakukan nyatanya dia memang tidak seburuk itu. Dan hanya mereka yang berhasil mendengar cerita tentang aku yang walaupun tidak pernah ku ceritakan semuanya.

Setelah ku tiup lilin transparan di hadapan ku. Lilin di layar ikut mati seolah tiupan angin ku sampai kesana.

"Gimana langit hari ini?" Tanya Aris penasaran.

"Sesuai. Aku udah simpen buktinya di kado yang kalian kasih. Lembar pertama ini jadi pembuka nya. Iya 'kan?"

Aku melihat mereka yang masih sibuk dengan lilin yang bingung akan mereka taruh kemana. Menyimpan lembar kertas tadi yang entah di kemanakan juga. Mereka ada di ruangan masing-masing, lalu apa yang akan mereka buat lagi? Apa acara perayaan ulang tahunku ini sudah selesai?

"Kalian emangnya gak ngantuk? Sampe harus bangun jam segini untuk bikin acara ini?"

"Harusnya lo bilang terima kasih. Karena kita berdua tau apa yang lo suka dan apa yang lo hindari." Aris menjawab dengan nada yang turun naik karena disana dia masih sibuk bolak-balik.

Bang Ari sudah lebih dulu selesai dengan apa yang dilakukan nya. Sambil menunggu Aris ia sesekali menanyai kabarku juga kondisiku. Dan, memberikanku kalimat-kalimat positif sembari mendoakan ku agar selalu tetap menjadi Nara dan terus berjuang untuk Nara karena Nara harus tetap menjadi Nara, tidak boleh berubah.

"Ris! Lo udah siap?"

Beberapa menit setelahnya Aris menyahuti, "Udah bang, siap!"

"Apaan yang siap?"

Ku tutup mataku karena mereka yang suruh. Dan ku buka kembali saat mereka menyuruhku lagi

Sekarang yang terlihat, layarnya menjadi lebih terang dan warna-warni. Lampu yang mereka pakai berganti warna tapi tidak menggangu pandangan ku. Di belakang badan mereka ada tulisan yang bisa terbaca. Happy birthday Nara! Happy selalu dengan dunia yang berwarna ini!

Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun nya lagi, tapi kali ini lebih semangat. Ku lihat wajah bahagia mereka setelah mereka berhasil membuat ku bahagia hari ini.

Terimakasih Tuhan, sudah mengirimkan mereka padaku di waktu yang tepat saat kondisiku sedang di rasa banyak kesalahan.

"Makasih, ya, udah seniat ini bikin acara ulang tahun Nara!"

Lagu ulang tahun nya hampir habis, di akhir acara pada tengah malam ini mereka juga bilang, sampai jumpa nanti sore Nara!

Layar dari mereka sudah mati. Jadi, maksud dari nanti sore itu apa? Yang tadi memangnya belum selesai?

Lihat selengkapnya