Tidak banyak ku pikirkan soal lombanya, karena percuma kalau aku mencari tahu. Kemarin saat aku disuruh untuk datang ke ruang guru dan ku tanyakan berbagai hal pada guru kesenian ku tidak ada jawaban yang berhasil menjawab pertanyaan speksifik ku. Nyatanya ia hanya bertugas untuk menjadi penilai dan memilih siapa yang berhak menjadi perwakilannya. Lagian batas waktu pengumpulan hasil karya dari setiap siswa pun masih lama. Tapi anehnya kenapa orang yang menemukan gambar ku itu sampai harus terburu-buru mengumpulkan gambarku?
***
"Pagi Nara!"
Aku tahu tadi sudah ada yang menyapaku lebih dulu. Dan aku tahu itu pasti Aris.
"Ra, lo kenapa? Sakit?"
Aku merasa lemas sekali hari ini, kepalaku pusing. Tadi juga ketika upacara aku sedikit mual dan tidak tahan dengan terik matahari yang sebenarnya tidak begitu menyoroti tubuhku.
"Ini hari Senin, Ra! Ayo semangat!"
Saat jam pelajaran ku tadi, aku juga tidak fokus sampai ditegur oleh guru biologi ku. Walaupun badanku lemas tapi aku berusaha untuk keluar. Aku harus menghirup udara segar karena ruang kelasku begitu pengap hari ini.
"Lo pucet, banget! Lo gapapa?"
Anak ini tidak bisa diam apa? Sekali saja. Aku berdiri dan berusaha menghindari nya. Aku ingin mengambil minum di dalam kelas walaupun kakiku terasa ngilu untuk berjalan.
Nyatanya kali ini aku benar-benar lemas. Aku terjatuh dan Aris sigap membantu aku berdiri dan menuntunku berjalan.
"Ra! Lo udah sadar?"
Sadar? Memangnya tadi aku kenapa? Bukannya tadi aku ada di depan kelas?
Aris masih saja mengoceh tanpa berhenti sebelum aku menjawabnya, "Kalo lo sakit bilang. Sampe pingsan begini. Sekarang, apa yang lo rasain?"
"Pusing, kepalaku sakit banget. Emangnya mukaku keliatan kayak orang sakit, ya? Padahal dari rumah aku gapapa."
"Gapapa gimana?" Aris menempelkan tangannya persis ke atas dahiku. Mau mencoba mengecek suhu tubuh ku ceritanya?
"Udah, ah. Aku gak butuh omelan kamu."
"Yaudah bentar. Gue keluar dulu, lo jangan kemana-mana. Nanti petugas UKS mau kesini periksa lo."
Di sekolahku memang disediakan satu perawat untuk bagian kesehatan sekolah. Kadang sesekali juga diambil alih oleh siswa yang ada disini, biasanya anggota ekstrakurikuler PMR. Berhubung perawatnya ada jadi aku diperiksa langsung olehnya.
"Kamu tadi pagi gak sarapan, ya?" Tanya perawat itu lembut.
"Gak sempet, soalnya tadi pagi ada masalah."
Pagi ini memang aku berangkat tidak sepagi yang biasanya. Di tambah lagi sepedaku yang kempes tidak tahu waktu. Jadi, aku berangkat pesan ojek online yang datangnya lama sekali padahal tujuan ku naik ojek supaya cepat sampai apalagi hari ini ada upacara hari Senin.
"Iya, karena itu kamu bisa pingsan. Nanti lagi, tolong jangan sepelekan sarapan, ya, karena itu penting sekali. Apalagi kamu kan seorang pelajar yang dimana waktu bersekolahnya dari pagi sampai sore."
"Baik, Nara janji gak bakalan teledor lagi sama sarapan."
Aris berlari masuk ke dalam ruang UKS sambil membawa air minum juga bungkus plastik yang dipegangnya dengan hati-hati tapi masih saja tumpah.