Gharar
Dalam Islam, ada akad transaksi yang tidak dibenarkan. Akad ini dikenal dengan istilah Gharar. Yaitu suatu akad yang tidak memenuhi ketentuan syariah, sehingga menghasilkan ketidakpastian. Tak jarang, akad ini dapat menyakiti salah satu pihak yang bertransaksi. Bahkan mengakibatkan terjadinya kerugian.
Hai, bukankah ini mirip dengan pacaran? Suatu hubungan yang penuh dengan ketidakpastian, karena tidak memenuhi ketentuan syariah. Tak jarang, hubungan ini juga dapat menyakiti salah satunya. Karna yang lainnya mengambil keuntungan secara keji, dan membuat yang lainnya, menanggung kerugian tak bertepi.
***
Naufal sedang mengerjakan tesis saat hidungnya tiba-tiba familiar dengan bau ini.
“Aih.. panas-panas gini memang pas banget buat makan bakso ya, Bang.” ujar Savira yang tiba-tiba duduk disampingnya dengan semangkuk bakso. Sialan, dia sedang mencoba memanfaatkan titik lemahku, batin Naufal.
“Hm, enak banget ya Allah..” ujarnya kembali. Masih dengan mulut yang penuh oleh bakso.
“Apa sih lo?! Ganggu tahu!” gertak Naufal, ia tak boleh tumbang begitu saja. Dia harus menjaga wibawa seorang abang!
Hahaha, mati-matian lo nyuruh gue, buat ubah permisalan mie gacoan jadi bakso. Artinya lo cinta mati kan Bang, sama bakso? Batin Savira. Pasti lo ngga bisa nolak permintaan gue kali ini. Batin Savira yakin.
“Siapa yang ganggu, orang gue mau nawarin elu Bang,” kali ini Savira berhasil membuat Naufal sedikit teralihkan dari laptopnya.
“Aa..” Savira membuka mulutnya lebar, di tangannya sudah siap sebutir bakso yang akan dia gunakan sebagai umpan. Naufal semakin menoleh ke arahnya. Melihat Savira membuka mulut, ia reflek ikut menirukannya. Tapi tak lama kemudian ia tersadar.
“Halah, pasti boong kan lo. Ntar juga lo makan sendiri.”
“Engga Bang, ya elah su’udzon amat. Gue beneran loh mau berbagi sama lo.”
“Awas ya boong.”
“Janji. A..”
Leb, sebutir bakso berhasil memasuki mulut Naufal. Lelaki itu tampak menikmati bakso yang diberikan Savira.
“Enak Bang?”
“Enak. Beli dimana lu?” jawabnya, sambil kesusahan melahap bakso yang diberikan Savira.
Bingo! Naufal sudah memakan umpannya. Tinggal menariknya keluar dari air. Dan.. mission complete.
“Ada lah, pokonya. Lo mau gue beliin?”
“Ga usah tanya, lu berangkat sekarang, gue juga siap habisin. Gih..”
“Eits, tak segampang itu..” nego Savira, ia menyanyikan sepotong lirik dari sebuah lagu, “Ada syaratnya.”
Aish, ga bisa kayak gini. Syarat apa yang mau diberikan Savira? Tapi apa saja lah, demi bakso.
“Apa? Apa syaratnya?”
“Lo.. harus temenin gue ke lamarannya Darell.”