Erau: Festival untuk yang Hidup dan Mati"

Oleh: Muhammad Agra Pratama Putra

Blurb

"Apa jadinya jika festival paling meriah di tanah Kutai... justru membuka pintu untuk mereka yang tak lagi hidup?" Lima konten kreator datang ke Tenggarong untuk membuat dokumenter tentang Erau festival sakral yang memadukan budaya, air, dan arwah. Awalnya, mereka terpukau oleh tarian Belian, Gamelan sakti, dan kisah legenda Putri Karang Melenu serta Lembuswana. Namun, kegembiraan berubah menjadi keganjilan. Gamelan mati berbunyi sendiri. Mimpi buruk datang bertubi-tubi. Dan satu per satu mulai melihat sosok yang tidak boleh dilihat. Laras, sang pendamping lokal, ternyata menyimpan trauma masa kecil. Tasya merasa tubuhnya bukan lagi miliknya. Reno merekam suara yang tak ada wujudnya. Dan Nadia... mulai berbicara dengan suara yang bukan miliknya. Semuanya berubah saat mereka sadar:

mereka bukan sekadar pengunjung festival mereka bagian dari ritual yang belum selesai.

Lihat selengkapnya