"Hai, dewi perselisihan." Sapaan tersebut berhasil menyulut emosi Eris yang merasa terpanggil dengan sebutan tersebut.
Dewi perselisihan.
Ia pernah membacanya sekilas di google tentang mitologi yunani. Eris, si dewi perselisihan, hasil perkawinan dari Zeus dan Hera yang sebenarnya merupakan kakak beradik tapi menjadi pasutri. Ia tidak tahu lebih tentang Eris di mitologi yunani itu. Tapi, dia menolak keras jika dirinya disamakan dengan dewi perselisihan.
"Perkenalkanlah, saya dewa perang. Ares." Dia mengulurkan tangannya, berharap untuk mengambil telapak tangan Eris sebagai bentuk perkenalan.
Eris menolak. Ia paling tidak suka jika disentuh-sentuh, apalagi dengan kaum yang tidak sejenis dengannya. Haram baginya melakukan hal terlarang itu.
"Kita kan sama-sama anaknya Bu Hera dan Pak Zeus?" Ares tertawa kecil, jelas-jelas bendera perang sudah ia kibarkan di atas kepalanya.