Pendakian Hati

Gominanda
Chapter #3

Bagian 3

"astaga masih banyak yg harus ku periksa"

Ucap Ji-soo sembari bergeliat meregangkan pinggangnya.

Ji-soo terlihat penat dengan rutinitas hariannya.

Hampir setiap malam Ji-soo harus begadang untuk memeriksa lembar tugas dari para mahasiswa.

"haaah aku pikir jadi dosen itu mudah.. kalau cuma sekedar untuk telusur alam, coba tau aku jadi penjaga hutan saja.. tidak perlu susah payah jadi dosen begini"

Ucap Ji-soo sembari menguap.

Ji-soo akhirnya memutuskan untuk membuat secangkir kopi dan menikmati kopi tersebut bersama dengan rokok kretek andalannya.

Entah sudah berapa banyak cangkir kopi yg dia habiskan sembari memeriksa lembar tugas mahasiswa.

Sambil rehat sejenak, Ji-soo hisap dengan nikmat setiap hisapan dari rokok kreteknya sembari berselancar di dunia maya.

Tidak lama kemudian, muncul satu notifikasi pesan masuk pada Instagram Ji-soo.

"siapa yg kirim pesan tengah malam begini?"

Ji-soo penasaran dan bergegas membuka kolom pesan masuk.

Pesan tersebut dikirim dari akun bernama 'dentistaehyung'.

"hai Ji-soo.. apa kabar?"

"hmm orang gila mana yg menanyakan kabar orang tengah malam begini?"

Ji-soo menarik panjang hisapan rokok kreteknya.

"akunnya tidak di private.. stalking ah"

"hmm dari foto profilnya kelihatannya dia tampan"

Ji-soo menulusuri semua postingan akun dentistaehung hingga postingan paling terdahulu.

"wajahnya seperti tidak asing.. tapi siapa ya?"

Ucap Ji-soo sembari memperhatikan salah satu foto pada postingan akun tersebut.

"banyak sekali foto- foto pemandangan yg dia posting.. seperti akun Instagram Ji Eun saja"

"oh mungkin dia punya hobi yg sama dengan Ji Eun.. ah aku jodohkan saja Ji Eun dengan pria ini"

"eh tapi sebelumnya aku balas dulu pesan pria ini.. aku harus pastikan dulu pria ini baik atau tidak.. jangan sampai sahabatku mendapatkan pria yg tidak jelas"

Ji-soo pun akhirnya membalas pesan masuk dari akun dentistaehyung.

"kau siapa?"

Tak perlu menunggu lama untuk menerima balasan pesan, akun tersebut dengan sigap membalas pesan dari Ji-soo.

"aku Taehyung.. teman SMA mu.. apa kau ingat?"

Ji-soo kembali menarik panjang hisapan rokok kreteknya.

"hahha gesit juga orang ini"

Ji-soo pun kembali membalas pesan.

"Taehyung siapa ya?.. maaf aku tidak punya teman yg namanya Taehyung.. mungkin kau salah orang"

"tidak.. kita memang satu sekolah tapi kita beda kelas.. kau alumni SMA Shinwa angkatan 2008, bukan?"

"iya benar.. memangnya kau di kelas mana?"

"aku di kelas IPA-1.. kelasmu tepat berada di bawah kelasku"

"oh kau di kelas kutu buku rupanya.. pantas saja aku tidak kenal.. maaf ya memang dulu aku tidak pernah berteman dengan kelas kutu buku.. LOL"

Ji-soo kembali membakar sebilah rokok kretek yg baru.

"ah sial.. dulu aku begitu keren.. sekarang aku malah harus menjadi kutu buku demi pekerjaanku"

Gumam Ji-soo.

Taehyung kembali membalas pesan Ji-soo.

"hehe tidak apa- apa.. oh iya apa besok kau ada waktu.. mungkin jika kau tidak sibuk, kita bisa minum kopi bersama"

Ji-soo yg kebetulan tidak ada kegiatan besok harinya, dengan senang hati menerima ajakan dari Taehyung.

"boleh.. boleh.. kebetulan besok aku sedang kosong"

"maaf Ji-soo.. apa aku boleh minta nomor telponmu agar aku mudah menghubungimu besok"

"+82 10-5805-2070"

"aku missed call ya"

Tak lama kemudian panggilan dari nomor tak di kenal masuk ke ponsel Ji-soo dan Ji-soo bergegas menanyakan nomor tersebut pada Taehyung

"apa 4 digit terakhir nomormu 3012"

"iya Ji-soo, itu nomorku.. simpan ya"

"baiklah.. maaf aku mengantuk.. kita lanjut besok ya"

Ji-soo pun mengakhiri aktivitas berselancarnya di dunia maya dan kembali melanjutkan tugasnya, yaitu memeriksa lembar tugas mahasiswa.

Keesokan harinya..

Ponsel Ji-soo berdering.

Jungkook bingung melihat panggilan masuk dari nomor tanpa nama muncul di layar ponsel sang kakak.

"yaaa.. bukannya kakakku marah jika ada mahasiswa yg menelponnya di hari minggu?"

"kenapa dia nekat menelpon.. ya sudahlah ku angkat saja"

Jungkook pun mengangkat panggilan masuk tersebut.

"ya hallo.. siapa ini?"

Taehyung sempat terdiam setelah mendengar suara pria yg mengangkat ponsel Ji-soo.

"hallooo.. ini siapa?"

"hmm ini Taehyung.. Ji-soo nya ada?"

"yaaa.. apa kau tidak tahu peraturannya.. dia tidak suka jika hari libur begini ada yg menelponnya.. lagipula berani sekali kau memanggilnya hanya dengan sebutan nama.. aku yg sudah hidup dengannya 20 tahun saja tidak berani memanggilnya hanya dengan sebutan nama"

Taehyung hanya bisa terdiam mendengar Jungkook mengomel panjang lebar tidak jelas.

Tak lama kemudian, Ji-soo yg baru keluar dari kamar mandi, bingung melihat sang adik yg mengomel tidak jelas sembari memegang ponselnya.

"yaaa.. kau sedang mengomeli siapa?"

"ini noona, ada mahasiswa yg tidak sopan.. sudah menelpon di hari libur, dia juga memanggilmu hanya dengan sebutan nama"

"eehh tuan.. maaf tuan.. saya bukan mahasiswa.. saya temannya Ji-soo"

"hah temannya Ji-soo? kau tidak usah bohong ya.. kakakku itu tidak punya teman pria.. pria dalam hidupnya hanya aku dan ayah"

Taehyung menghela nafas panjang sembari menahan amarah karena Jungkook tak berhenti mengomelinya.

"eehh begini saja tuan.. apa aku boleh berbicara dengan Ji-soo? sebentar saja"

"hmm aku tanya dulu"

"noona.. dia mau bicara padamu?"

"dari siapa?"

"entahlah.. siapa tadi ya namanya"

Jungkook kembali menanyakan nama Taehyung.

"yaaa.. siapa tadi namamu?"

"Taehyung!"

Jawab singkat Taehyung dengan nada kesal.

"oh namanya Taehyung, noona"

"astaga itu temanku.. aku lupa menyimpan nomornya.. sini berikan ponselku"

Ucap Ji-soo sembari merampas ponselnya dari tangan Jungkook.

"idiih.. sejak kapan noona punya teman pria"

"Ssstt.. berisik kau.. sana pergi"

Ji-soo mengusir Jungkook dari kamarnya.

Melihat sang kakak bertelponan dengan pria, Jungkook bergegas mengambil ponsel untuk melaporkannya pada Ji Eun.

"noona.. noona.. tau tidak? Ji-soo noona sepertinya sudah tidak waras"

"hmm tidak waras bagaimana?"

Ji Eun menjawab dengan keadaan masih setengah sadar karena Ji Eun baru bangun tidur.

"masa Ji-soo noona sedang bertelponan dengan pria"

"hmm baguslah.. berati dia normal"

"iiih noona.. kenapa noona meresponnya hanya seperti itu"

Ucap Jungkook dengan nada kesal karena berpikir Ji Eun akan histeris setelah mendengarnya.

"hmm lantas aku harus bagaimana?"

"iiih noona ini menyebalkan sekali.. noona pasti baru bangun tidur kan"

"hmm iya"

"ayo cepat noona bangun dari tempat tidur dan cuci muka.. setelah itu dengarkan ceritaku"

"baiklah.. tunggu sebentar"

Ji Eun pun mengikuti perintah Jungkook.

Ji Eun berjalan menuju kamar mandi dengan mata setengah terpejam.

Ji Eun membasuh wajahnya hingga matanya benar- benar segar dan terbuka lebar.

Setelah Ji Eun merasa cukup segar, Ji Eun kembali ke tempat tidurnya untuk mendengarkan cerita Jungkook.

"mataku sudah segar.. ceritalah"

"Ji-soo noona bertelponan dengan seorang pria.. aneh kan"

"aneh apanya.. Justru kalau dia bertelponan dengan wanita baru terlihat aneh"

"iiih noona ini bagaimana sih.. harusnya noona itu kaget atau histeris setelah mendengarnya"

"kenapa aku harus histeris.. harusnya kita senang melihat Ji-soo memulai kehidupan normalnya"

"bukan begitu maksudku.. ah sudahlah, noona tidak asyik di ajak bicara"

"hahaha dasar kue beras"

"oh apa jangan- jangan noona sudah tau ya tentang hal ini"

"tidak.. dia belum ada cerita apa- apa padaku.. mungkin tak lama lagi dia akan cerita"

"hmm begitu ya"

"sudahlah.. tidak usah bicarakan dia terus.. biarkan saja dia menjalani kehidupan normalnya"

"hmm baiklah.. baiklah"

Tiba- tiba Ji Eun mendengar suara air bercucuran.

"kau sedang apa, kue beras?"

"sedang menyiram kantung semar"

"kantung semar? darimana kau mendapatkannya"

"eehh dari... eehh aku baru membelinya"

"oh ya? beli dimana?"

"eehh beli di... ya beli di kios tanaman?"

"kios tanaman? kios tanaman mana yg menjual kantung semar?"

"eehh ya kios tanaman pokoknya"

"aaa eeehh aaa eeehh.. kau tidak usah bohong.. aku hafal benar nada bicaramu ketika berbohong.. cepat katakan padaku darimana kau mendapatkannya"

"ih noona ini mau tau saja urusanku.. sudahlah aku sibuk.. daah noona"

Jungkook tiba- tiba menutup telponnya setelah ketahuan berbohong oleh Ji Eun.

Jungkook sengaja tidak ingin memberitahukan Ji Eun tentang kantung semar yg dia dapat dari kawasan air terjun Eongtto satu bulan yg lalu.

Lihat selengkapnya