Tembok "W" sudah berdiri sejak penghujung abad 21. Benar-benar penghujung. Tepatnya, tahun 2099.
Tembok itu dinamakan demikian bukan karena nama pendirinya William atau Waluyo, melainkan karena medan tempatnya berdiri begitu bergelombangnya hingga tembok tersebut ikut meliuk menyerupai huruf WWW berkepala dan berkaki tumpul, bersambung terus-menerus tanpa ujung.
Di baliknya adalah sisa-sisa peradaban, tanah tandus, dan zombie.
Serius. Zombie. Seperti di film-film lawas sejak awal abad ke-20. Sejarah mencatat zombie apocalypse pertama di dunia terjadi pada 31 Desember tahun 2096. Bayangkanlah—perayaan tahun baru, kembang api di langit, tiupan terompet, ratusan sampai ribuan manusia berkumpul. Puluhan tempat paling ramai menjadi rumah makan prasmanan bagi para zombie yang memutuskan untuk memulai debut mereka malam itu.
Dari mana asalnya, sejak kapan persisnya, atau bagaimana terjadinya—tidak ada yang tahu. Pada akhir tahun 2096 yang menjadi bencana itu, sudah ada ratusan zombie yang memulai rantai penyebaran infeksinya, muncul di berbagai lokasi berlainan. Jadi, zombie pasti sudah ada jauh sebelum itu.
Dunia diselimuti teror selama tiga tahun lamanya sampai umat manusia mulai beradaptasi dan melawan balik, lantas mendirikan tembok W untuk menentukan batasan—nah, zombie, itu tanahmu; dan di sini tanah kami. Kapan-kapan ketika teknologi kami sudah lebih maju, kami akan menyeberang dan memusnahkan umat kalian sepenuhnya, seperti kalian memusnahkah setengah dari umat kami.