Keputusan Jati untuk mengikuti KKL disambut oleh teman-teman dekatnya. Beberapa agenda dilakukan mulai dari technical meeting hingga upacara pemberangkatan. Sementara di hari H pelaksanaan, mereka mengunjungi beberapa instansi yang berkaitan dengan prodi Teknik Perkapalan, galangan di Madura, balai teknologi, institusi pendidikan, menghadiri pertemuan dengan alumni di Kota Surabaya, bertamasya di Lombok hingga puncak acara yang paling ditunggu-tunggu adalah gala dinner sebagai penutup.
Gala dinner dilaksanakan di dengan konsep pengakraban angkatan sebelum akhirnya satu tahun lagi mereka lulus, meninggalkan dunia perkuliahan dan sibuk pada dunia masing-masing. MC memandu acara gala dinner dengan sangat meriah. Beberapa pementasan dari mahasiswa di tampilkan, mulai dari paduan suara, penampilan band, stand up comedy dan berbagai macam penampilan lainnya. Kemala malam itu juga tampil karena dipaksa oleh banyak mahasiswa.
Ia lalu menaiki ke atas panggung dan membawakan 2 buah lagu yang diiringi oleh Gerry dan gitarnya. Lagu pertama yang dinyanyikan adalah One Only yang belakangan dipopulerkan oleh penyanyi pamungkas dan ditutup dengan lagu Sebuah Kisah Klasik- Sheila on 7 yang ia persembahkan untuk menjadi kenangan bagi seluruh teman-teman di angkatannya.
MC juga membacakan sejumlah nama yang memenangkan berbagai kategori penobatan. Nama Jati dan beberapa teman dekatnya termasuk yang disebutkan oleh MC. Jati sebagai mahasiswa tertangguh karena cerita hidupnya, Ariq sebagai mahasiswa terdewasa karena kebijaksanaannya, Erzan sebagai mahasiswa teribu karena ia yang sempat menjabat sebagai wakil ketua himpunan dan dianggap sangat mengayomi anggota, serta Kemala yang tentu saja menyabet kategori terjelmaan bidadari.
Sebelum acara berakhir, diadakan acara foto angkatan yang berlanjut dengan foto bebas di photobooth yang telah disediakan panitia. Ariq lalu mengajak Jati, Erzan dan Gerry melakukan foto bersama. Sebuah kamera yang dioperasikan oleh panitia bagian dokumentasi lalu mengabadikan keempatnya dalam satu frame. Masih dalam formasi foto yang sama, Erzan lalu berinisiatif untuk mengajak Kemala dan Naren yang juga telah menemani banyak hari-hari mereka. Untuk kedua kali, panitia dokumentasi mengambil foto keenam sahabat karib itu dalam satu frame yang lain.
Panitia KKL juga berinisiatif membuat kenang-kenangan berupa sugarcube untuk memberikan kesan dan pesan. Setiap kotak berisikan nama individu untuk siapapun dapat mengisinya berdasarkan pesan rahasia yang ingin disampaikan.
Dalam lima jam, beberapa kotak telah terisi penuh oleh banyak surat, terutama kotak si bidadari prodi yang mayoritas suratnya dikirimkan oleh laki-laki yang mengaguminya, tidak terkecuali Erzan. Dengan cara yang berbeda, ia letakkan sekuntum bunga mawar bersamaan dengan selembar surat terpisah ke sebuah kotak bertuliskan nama "Ayu Arum Kemala”.
Meski Erzan melakukannya secara diam-diam, namun Jati menjadi salah satu yang menyadari itu dari jauh dan langsung menghampirinya. Tanpa disadari Erzan, sahabat karibnya itu telah berdiri dibelakangnya dan menepuk bahu Erzan pelan,
"Pasti dia suka, aku bisa jamin cinta kamu bakal berbalas." Tuturnya meyakinkan Erzan yang dibalas dengan senyum tipis penuh harap.
Agenda gala dinner selesai tengah malam, beberapa mahasiswa masih terjaga di area outdoor, sementara beberapa yang lain telah kembali ke kamarnya akibat kelelahan atas agenda KKL yang cukup padat. Jati sedang akan membuka pintu kamar hotel ketika Kemala memanggil namanya pelan dari belakang.
“Kemala? Kamu belum tidur?”
“Belum, aku perlu bicara.”
“Boleh. Kenapa?”
"Jati, aku nggak tau harus gimana lagi. Aku harus jujur. Aku mau kita lebih dari sekedar teman."
"Maksud kamu?" Jati mengernyitkan dahi kebingungan.
"Aku suka kamu, Jati."
Raut wajah Jati semakin menampakkan air muka bingung, namun segera ia jawab dengan jelas namun tetap berusaha menggunakan nada menghargai,
"Aku nggak bisa, Mal."
Kemala tampak mematung ditempatnya berdiri sebelum ia melontarkan sebuah kalimat tanya, "Kamu nggak suka aku?"
“Aku suka sama kamu, Mal. Tapi bukan sebagaimana kamu ingin.”
"Bunga di kotak sugarcube-ku?"