Eternal Adventure : The Forgotten Journey Of The Elves

farjana aranaz
Chapter #10

Perjalanan Baru Zanuba

Alaric dan Zanuba kembali ke desa Leronica diiringi oleh dua drum bir besar yang melayang di udara, dibawa dengan sihir Alaric. Meskipun perjalanan mereka terasa lebih ringan setelah mengalahkan Tigeria, suasana hati Zanuba tetap gelap. Gadis kecil itu berjalan di samping Alaric, wajahnya penuh kesedihan. Kenyataan bahwa Harith, pengawal setianya, kini telah tiada, masih menghantui pikirannya.

Sesekali, Alaric mencuri pandang ke arah Zanuba. Ia bisa melihat kesedihan yang terpendam di balik tatapan kosong gadis itu. Namun, Alaric bukanlah seseorang yang pandai menghadapi situasi emosional seperti ini. Fokusnya masih pada drum bir yang mengapung di atasnya. Dengan gaya konyol khasnya, Alaric mencoba mengusir kecanggungan dalam diam.

"Aku tahu bir ini akan sangat lezat," gumam Alaric sambil mengusap dagunya, "Mungkin aku harus membuat festival bir di desa ini. Bagaimana menurutmu, Zanuba? Festival bir, seluruh desa berkumpul, minum, dan bernyanyi... Pasti luar biasa!"

Zanuba tidak menjawab. Dia masih terlalu larut dalam kesedihannya untuk merespons gurauan Alaric.

Sampai di desa, kepala desa dan beberapa penduduk segera menyambut mereka dengan kegembiraan. Kepala desa, seorang pria tua dengan janggut tebal, tampak sangat berterima kasih kepada Alaric.

"Terima kasih, Tuan Elf!" seru kepala desa dengan penuh hormat. "Anda telah menyelamatkan kami dari ancaman bandit. Kami tak tahu bagaimana cara membalas kebaikan Anda."

Alaric, dengan senyum lebar di wajahnya, menyentuh bahu kepala desa. "Oh, tidak perlu berlebihan. Aku hanya datang ke sini untuk menikmati bir yang kau janjikan. Ternyata aku harus melakukan sedikit... pembersihan dulu." Dia melirik drum bir di belakangnya dengan mata yang berbinar.

"Bir Leronica yang terbaik!" katanya sambil tertawa. "Sekarang, di mana tempat duduk terbaik di desa ini untuk menikmati segelas bir dingin?"

Namun, saat Alaric hendak beranjak, kepala desa menghentikannya. "Tuan Alaric, sebelum Anda pergi, izinkan kami meminta satu hal lagi. Zanuba... tidak ada yang bisa melindunginya di desa ini. Apakah Anda bersedia membawanya dalam perjalanan Anda?"

Wajah Alaric seketika berubah lesu. Dia tidak menyukai ide tersebut. "Oh, tunggu sebentar," ujarnya sambil melambaikan tangan. "Aku bukan pengasuh anak. Perjalananku ini... yah, bagaimana bisa kukatakan? Aku seorang penyendiri yang lebih suka minum bir sambil mendengarkan suara alam, bukan terlibat dalam politik kerajaan."

Kepala desa memohon lagi, "Tuan Alaric, desa ini tidak memiliki seorang pun yang mampu melindungi putri kerajaan. Jika ia tetap di sini, cepat atau lambat, ancaman lain akan datang. Kami mohon, bawalah Zanuba bersamamu."

Alaric berpikir sejenak, ekspresinya beralih dari serius menjadi konyol. "Ah, aku benar-benar hanya datang untuk bir... Bukan urusan kerajaan." Ia menggaruk kepalanya. "Politik itu merepotkan, terlalu banyak masalah!"

Lihat selengkapnya