Eternal Adventure : The Forgotten Journey Of The Elves

farjana aranaz
Chapter #24

Chapter tanpa judul #24

BAB 24: Perjalanan ke Direwitch dan Siapa Angela?

Langit di atas pegunungan tampak biru jernih, tetapi angin dingin bertiup cukup kencang, mengiringi langkah Alaric dan Zanuba yang perlahan namun pasti. Mereka berjalan menuruni bukit berbatu setelah melintasi lembah yang sunyi. Jalan ke Direwitch semakin dekat, tetapi rasa penasaran Zanuba justru makin tumbuh setelah mendengar percakapan samar tentang Angela, gadis beastman misterius yang disebut Alaric beberapa kali.

“Jadi…” Zanuba memecah keheningan yang menyelimuti perjalanan mereka, suaranya terdengar sedikit ragu. “Siapa sebenarnya Angela? Kau menyebut namanya beberapa kali, tapi aku tidak pernah mendengar kisah lengkap tentang dia.”

Alaric, yang tampak fokus pada jalan setapak di depannya, menyunggingkan senyum jahil dan melirik Zanuba sekilas. “Ah, Angela. Yah, dia teman lama. Sangat lama, sebenarnya.”

Zanuba mengerutkan alis, merasa jawaban itu terlalu singkat untuk memuaskan rasa ingin tahunya. “Itu tidak menjelaskan banyak hal. Apa dia penyihir hebat juga? Seorang prajurit legendaris? Kau menyebutnya seolah-olah dia sangat penting.”

Alaric tertawa kecil, seakan mengingat sesuatu yang lucu. “Penyihir? Oh, tidak. Angela tidak memiliki kemampuan magis yang hebat, tapi dia punya sesuatu yang lebih istimewa.” Ia berhenti sejenak, memperhatikan wajah Zanuba yang penuh penasaran, lalu melanjutkan dengan senyum lebar. “Telinga kucing yang sangat menggemaskan.”

Zanuba terkejut. “Telinga kucing?”

Alaric mengangguk dengan penuh semangat. “Ya, dia adalah beastman. Kau tahu, setengah manusia, setengah hewan. Angela adalah setengah kucing, jadi dia memiliki telinga kucing yang lucu dan wajahnya… sangat imut.” Alaric menambahkan dengan sedikit nada nostalgia, “Aku terakhir kali bertemu dengannya sekitar… 700 tahun yang lalu.”

Zanuba terdiam sejenak, mencerna informasi itu. “Telinga kucing… gadis lucu… 700 tahun lalu?” Wajahnya tiba-tiba memerah, membayangkan sosok Angela dalam pikirannya. Dalam benaknya, dia melihat seorang gadis dengan telinga kucing, pipi merah muda, dan senyuman manis yang bisa membuat siapa pun ingin memeluknya. “Dia… imut, ya?” gumamnya pelan.

Alaric menatap Zanuba yang wajahnya mulai memerah. Ia tersenyum jahil lagi. “Imut? Oh, sangat! Kau pasti akan menyukainya. Angela adalah gadis yang ceria dan sangat baik hati. Kami sering berkeliling bersama, melakukan petualangan aneh—meskipun kebanyakan dia harus menyeretku keluar dari masalah.”

Zanuba menundukkan kepala, membayangkan dirinya berteman baik dengan Angela. “Aku rasa… aku akan mudah akrab dengannya,” gumamnya dengan malu.

Mata Alaric bersinar nakal. “Oh, tentu saja! Mungkin kalian berdua bisa membentuk ‘tim gadis imut’ atau semacamnya.”

Zanuba melotot, tidak yakin apakah Alaric sedang serius atau bercanda. “Tim gadis imut?! Alaric, aku ini bukan gadis kecil lagi!”

Alaric tertawa, memegang perutnya. “Oh, tentu! Tapi aku rasa Angela akan memikirkanmu seperti adik kecilnya. Kau tahu, dia sangat protektif terhadap orang-orang yang disayanginya. Siap-siap saja untuk dielus di kepalamu!”

Lihat selengkapnya