Ethereal Dream

Elgranada
Chapter #1

Halo, Qia!

Tok … tok … tok….

Suara pintu kaca yang diketuk mengalihkan perhatian seorang dokter cantik dari laptopnya.

“Silakan masuk!”

“Selamat pagi, Dokter!” sapa seorang perawat bernama Diana.

“Pagi, Suster Diana!” balas dokter tersebut sambil tersenyum manis.

“Saya izin mengantarkan daftar pasien yang akan melakukan konsultasi hari ini, Dokter.” Suster Diana menyerahkan beberapa lembar data diri pasien yang akan berkonsultasi.

“Baik. Terima kasih, Suster Diana. Anda bisa kembali ke depan.”

“Baik, Dokter.”

Dokter cantik dengan senyuman semanis madu itu adalah Qiandra Rossalind Gruffydd Wijaya seorang wanita yang berumur dua puluh delapan tahun, putri kedua dari dokter Riza Ahmad Wijaya dan dokter Anne Ruby Gruffydd. Qiandra adalah seorang dokter spesialis kejiwaan atau biasa disebut sebagai psikiater.

Qiandra atau biasa disapa Qia, tumbuh besar di antara dua dokter hebat. Ayahnya adalah seorang dokter spesialis saraf atau biasa disebut sebagai neurologis dan ibunya adalah seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau bisa disebut sebagai ahli kandungan. 

Sejak kecil Qia sudah akrab dengan dunia medis, sehingga saat dewasa, ia diminta untuk melanjutkan karier kedua orang tuanya, meskipun sebenarnya ia lebih menyukai dunia seni. Saat ini, Qia bekerja di rumah sakit Andromeda, sebuah rumah sakit swasta yang didirikan oleh kedua orang tuanya sejak dua puluh lima tahun yang lalu. Qia juga memiliki kakak laki-laki tiga tahun lebih tua darinya yang bernama Kalandra Edmund Gruffydd Wijaya, ia adalah seorang dokter spesialis anak. Kalandra atau yang sering dipanggil dokter Kala, saat ini menjabat sebagai direktur utama Rumah Sakit Andromeda.

“Syukurlah, pasien pertamaku sudah mengalami perubahan yang cukup pesat.” Qia tersenyum setelah membaca laporan perkembangan pasien pertama yang ia tangani sembilan bulan lalu.

“Sepertinya ada pasien baru hari ini, aku merasa baru pertama kali membaca biodatanya.” Qia kembali berucap pada dirinya sendiri.

Suara pintu kaca kembali terdengar dan tak lama kemudian suster Diana kembali memasuki ruangan Qia.

“Dokter, pasien atas nama Mila sudah datang,” ucap suster Diana setelah sampai di hadapan Qia.

“Baik, suruh dia masuk sekarang.”

Lihat selengkapnya