Eunoia

Name of D
Chapter #40

Fragmen ke-36: Bila Tidak Ada

Snow White, nama kuda besiku. Kenapa kuberi nama demikian? Karena tampilan kulitnya yang putih dan mengkilap. Badannya sedap dipandang dan tarikannya halus. Suaranya juga amat polos. Menggoda dan minta dikasihani. Tapi itu dulu. Hari ini setelah hampir tiga tahun ia mulai terbatuk-batuk. Memang beberapa kali Snow White terlibat kecelakaan parah yang membuat tubuhnya tidak mulus seperti pertama kali. Pernah remuk redam disikat mobil dari samping dengan kejam. Membuat kulit aduhainya lecet sana-sini. Juga sempat dirawat inap di bengkel terdekat. Alhasil kerja mesin-mesinnya berubah tidak sesehat dahulu. Maka setelah pertimbangan matang, aku biarkan ia beristirahat sembari diservis supaya lekas sembuh penyakitnya.

Sementara itu aku hendak menjumpai Elvisa di sekitar kampus. Lusa dia akan ke Jawa lagi. Ada acara katanya. Ya tahulah, orang pintar, beasiswa dan jalan-jalan sering kait-mengkait. Seperti halnya orang idiot yang pura-pura pintar, mahasiswa abadi dan IPK rendah juga kerap saling rangkul-merangkul.

"Antar akuuuu." Pinta Elvisa manja.

"Kemana? Soalnya Snow White masih perawatan, Elf." 

"Antar pulang....Jalan kaki. Sampe depan simpang aja." Lagi-lagi madness smile, entah apa yang sedang dipikirkanya sekarang.  

"Hahaha, yakin?" 

"Ya...kiiinnnn." 

Tidak terlalu jauh jarak ke simpang (perempatan jalan), dari Fakultas FISIP mungkin berkisar 500 meter. Itu perhitunganku. Sayangnya nilai matematikaku teramat jarang melewati ambang batas kelulusan. 

Sepanjang jalan kami hanya bercerita seperti kebanyakan pasangan. Hanya hal-hal aneh atau terkesan remeh-temeh. Memang tidak penting sih, tapi menyenangkan untuk dibincangkan. Tentu kau lebih paham tentang hal ini. Jadi tidak perlulah aku ceritakan lagi apa isinya. Tapi kalau kau penasaran, baiklah akan kuceritakan sedikit. Sediakan plastik kresek di dekatmu agar bisa muntah senyaman mungkin.

Lihat selengkapnya