Berapa lama? Mungkin hampir 5 tahun. Tersesat di tengah harapan yang jelas-jelas probabilitasnya 1 : 1050 . Setara dengan mendekati 0%. Terpental-pental di antara dilema dan hilang arah. Perih memang, ketika orang-orang bermimpi dalam hidup, aku yang karatan ini malah hidup dalam mimpi. Terkukung di kamar kecil tanpa jendela ditemani lampu temaram 8 watt.
Setiap pagi ritualku selalu sama, tidak pernah berubah. Membuka layar ponsel lalu berselancar di dunia yang penuh kemayaan. Kabar paling atas pada media sosial terpampang lagi wajahnya. Tersenyum puas dengan kehidupan barunya, teman barunya, tempat barunya, pekerjaan barunya, dan hubungan barunya. Sementara aku selalu memberikan tanda "Love" di postingannya. Mungkin emoticon itu didesain awal sebagai petanda suka pada postingan seseorang. Tapi buatku tanda itu adalah isyarat bahwa aku masih cinta. Ah, terserahlah. Lagi pula siapa yang akan peduli.