Tanggal 14 Desember adalah tanggal yang istimewa. Sebab seorang wanita yang telah berkolaborasi dengan suaminya dianugerahi Tuhan janin kecil dalam rahimnya. Setelah sembilan bulan dirawat penuh kasih, takdir memilih tanggal 14 Desember sebagai tanggal yang paling tepat untuk si janin yang tidak tahu apa-apa itu melihat dunia. Hari dimana tangis mungil mulai menyapa semesta. Kemudian tumbuh menjadi Elvisa yang cantik jelita.
Hari ini pula kutenggak racun duka yang membuat cedera hati menganga sampai bernanah dan hancur lebur berkeping-keping kembali. Membasahi luka batin dengan alkohol dan membakarnya dengan api cemburu yang harusnya sudah tak kupunyai lagi. Tapi sialnya ia tak pernah padam. Sekedar menjadi bara dan serta-merta kapan saja bisa berkobar. Hanya butuh pemicu.
Tepat di hari spesial itu, sahabat-sahabat Elvisa, terutama yang berjenis kelamin lelaki leluasa memberikan kejutan ulang tahun untuknya. Datang tengah malam persis zombie, membawa kue ulang tahun, suap-menyuap, do'a suka cita, berfoto mengabadikan bahagia. Sementara aku dalam gelap malam terpaksa cuma bisa membisu sambil mengasihani diri menontoni pentas mereka. Perih, perih sekali. Melihat orang yang kita sayangi berbahagia dengan orang lain tanpa kita di dalamnya sejatinya memang amat membuat iri. Semanis apapun kalimat yang dirangkai untuk menutupi dengki sambil berkata aku senang melihat dia tersenyum, tetap kejujuran jauh di dasar relung hatiku iri dengan mereka yang bisa berdekatan dengan Elvisa.
Belum mati dibuat racun itu, kuteguk ketololan lebih banyak lagi. Memandangi pesan dari Elvisa di akun tempo dulu yang sudah bersawang sangking lamanya.
Sometimes remembers all about u its hurt me so much.. Then what I can do? All of our memorys haunted me everytime.. I can't live with this pain.. Tell me how to forget u, how to believe that's I'll find someone who accept me like u do..
Thanks for this gift..
And thanks for all..