"Huah, capek!" ujar Oliver sesampainya di apartemen. Oliver menaruh tasnya asal dan langsung tiduran di sofa dan menyalakan televisinya.
Olivia hari ini sudah mulai bersekolah dan untungnya dia benar-benar sudah sehat, sehingga bisa mengikuti pelajaran secara maksimal. Olivia memilih untuk mengambil jus di kulkas dan meminumnya, lalu duduk di lantai, tepat di depan Oliver sambil scrolling Instagram. Sedang asyik scrolling Instagram, tiba-tiba ada notifikasi dari grup chat.
Mario: Coy Jason ngajak balapan lagi, tapi kali ini Olivia harus ikut
Olivia: Hah?
Mario: Katanya ada temennya yang mau lawan Olivia
Mario: Dia penasaran kok Olivia bisa ngalahin Noa padahal Noa terkenal jago di sirkuit
Elina: Semoga bukan Ezra, nanti Ezra naksir Olivia
Elina: Terus nanti aku sama siapa kalo Ezra sama Olivia:(
Mario: Sayang^^ Elina
Elina: WKWKWKWKWKWKWK
Olivia: Gue gas lah
Oliver: Udah gak awkward lagi ya loo?
"Aduh, woi sakit lo tuh," ucap Oliver. Setelah melihat balasan Oliver di grup, Olivia langsung mencubit paha laki-laki itu saking gemasnya.
"Habis lo tuh ngetik suka ngawur," ucap Olivia kesal, "gue gak ada apa-apa sama si NOA!"
Iya, setelah mengembalikan mobil Jason dan memberikan Noa saputangannya, Olivia langsung berpikir bahwa setidaknya mereka bukan lagi musuh seperti ketika kegiatan MOS maupun ketika di sirkuit. Olivia menganggap Noa ya... hanya sebatas kakak kelasnya saja.
Julian: Hah?
Olivia: Diemin aja Oliver gila
Oliver: ^-^
"OLIVER!!!"
Mario: Malem ini, sirkuit ya
Mario: Lo tapi beneran udah sembuh kan?
Olivia: Udah, sans
Mario: Ini gak ada sangkut pautnya kan ya sama lo balikin dua mobil itu?
Olivia: Harusnya sih enggak
Olivia: Orang tim kita juga gak butuh mobil mereka, makanya gue milih buat balikin
Olivia: Gitu..
Mario: Oke sampai bertemu malam ini teman teman di sirkuit yeaa
Hans: Yeaa
***
Kini Olivia tak bisa berhenti menganga. Olivia benar-benar kaget ketika mengetahui siapa yang mengajaknya balapan hari ini.
"Lo gak salah? Noa?" tanya Olivia, "dia minta tanding ulang?"
Pertanyaan Olivia langsung diiyakan oleh Mario.
“Jadi yang dimaksud Jason itu—”
“Iya, si Noa lagi ternyata,” potong Mario, “aneh.”
Olivia menghela napasnya, sebal kenapa kejadian seperti ini harus terjadi.Olivia kira mereka sudah bukan lagi musuh.
"Tapi kali ini dia maunya satu lawan satu," ucap Mario, "dia ngerasa lo kemaren menang karena lo dibantuin Oliver."