Evanescent

AkuOsa
Chapter #2

Haru

Tepat pukul sembilan malam Youra sudah menginjakkan kakinya di depan kamarnya. Suasana lorong sangat sepi, mungkin penghuni apartemen yang lain sudah tidur mengingat udara yang begitu dingin.

Youra menaruh sepatu di tempatnya dan bergegas menyalakan penghangat ruangan. Untung saja ia memiliki tetangga yang bisa mengerjakan apa saja sehingga dapat dimintai bantuan.

Tidak ingin berlarut-larut, Youra segera membersihkan diri. Ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum matahari terbit esok. Sejujurnya, ia tidak diperbolehkan bekerja oleh kedua orang tua nya. Mereka mengatakan agar Youra meneruskan usaha yang digeluti orang tuanya. Namun, sikap keras kepala yang dimiliki Youra lah yang menjadikan dirinya bergulat dengan berbagai cerita fiksi.

Sambil mengeringkan rambut, ia mulai membuka laptop. Mengecek email yang berisi sebuah naskah yang harus ia sunting. Tidak banyak, hanya saja waktu lima jam bukanlah waktu yang lama.

Apartemen yang Youra tinggali hanya berisi tiga ruang. Kamar dan dapur hanya dipisahkan oleh sekat, sedang ruang tamu bergabung dengan kamarnya. Suara yang dihasilkan dari jari yang menari-nari di keyboard memenuhi ruangan. Tangannya sesekali memasukkan kue yang tadi dibeli ke mulutnya.

Tidak berselang lama, pintu apartemennya terketuk padahal hari sudah larut untuk dikatakan bertamu. Cukup heran melihat Haru di hadapannya kali ini. Tidak ada yang aneh dari tetangganya itu. Hanya di tangannya terdapat sebuah piring.

"Apa kau punya makanan?" tanya Haru dengan wajah datar.

Youra mengambil piring Haru dan segera mengisi nya dengan kue miliknya. Hal seperti ini bukan untuk yang pertama kali. Sejak dua bulan lalu, pria itu selalu meminta makanan di tengah malam. Awalnya Youra merasa kesal, namun tidak bisa juga membiarkan seseorang kelaparan. Ia masih mempunyai hati nurani.

"Aku hanya memiliki ini Haru."

Pria itu menerimanya dengan senyum lebar. "Ah, tidak apa Youra. Terima kasih." Haru membungkukkan tubuhnya dan kemudian berlalu. Meninggalkan Youra yang termenung di tempat. Apa mungkin pria itu tidak bisa memasak? Bukankah di zaman sekarang sudah ada jasa antar makanan?

Setidaknya, pria itu telah mengambil waktu kerja Youra selama lima menit.

Lihat selengkapnya