Even They Can Cry

Kiara Hanifa Anindya
Chapter #2

Menjadi Guru Ternyata Tidak Mudah

Tiba di parkiran sekolah, Hadi tak langsung turun. Dia bermain HP sejenak, mengecek notifikasi barangkali ada pesan yang lupa dibuka. Meski sibuk, Hadi selalu memastikan setiap chat di aplikasi pesannya terbaca. Dia bukan tergolong pria yang slow respon.

“Pak Hadi.”

Sebuah panggilan meluncur untuk pria itu. Begitu menoleh, tangannya refleks tersodorkan ke si empunya suara. “Pak Yahya,” katanya sembari memamerkan senyum.

Yahya adalah guru bahasa Jawa di kelas tujuh. Umurnya berbeda tipis dengan Hadi. “Piye kabare, Pak?” tanyanya, membalas uluran tangan Hadi.

“Baik, alhamdulillah. Baru sampai?”

“Ah, biasalah. Rumah saya sama panjenengan, kan, nggak beda jauh.”

Lihat selengkapnya