Even They Can Cry

Kiara Hanifa Anindya
Chapter #5

Dihina, Dipuji, Tetaplah Seorang Guru

Suara gaduh dari kelas 7F terdengar sampai lorong. Hadi berdiri di depan pintu, menunggu murid-muridnya tenang sebelum ia masuk. Beberapa anak masih tertawa, ada yang melempar botol kosong ke temannya, dan sebagian sibuk dengan HP masing-masing.

“Sudah, cukup. Simpan HP-nya. Kita mulai pelajaran,” ujar Hadi dengan nada datar.

Tak semua murid menuruti. Ada yang pura-pura tidak dengar, ada yang sengaja menunda menyimpan HP. Hadi menarik napas panjang, lalu melangkah ke depan kelas.

“Materi hari ini tentang teknik dasar permainan bola besar. Saya harap kalian bisa fokus.”

Seorang murid di barisan belakang berbisik ke temannya, “PJOK lagi… males banget.”

Hadi mendengarnya. Tapi ia memilih diam. Ia membuka modul, menulis sedikit di papan tulis, lalu mulai menjelaskan. Beberapa murid mencatat, sebagian lainnya hanya menatap kosong.

Lihat selengkapnya