Hadi melangkah pelan menuju parkiran sepeda motor. Seperti biasa, ia akan pulang. Arloji di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 15:29. Ia harus segera pulang dan membeli sosis pesanan istrinya.
Belum sempat meraih helm, HP di sakunya bergetar. Tanpa berlama-lama, diraihnya HP tersebut dan menerima panggilan masuk.
“Halo,” sapa suara penelepon, “Pak Hadi, ya?”
“Iya. Ini siapa?”
“Saya Zea, Pak. Murid kelas… 9B.”
Hadi mengangguk-angguk. “Kenapa, Nak? Ada masalah?”
“Ngng… begini, Pak. Saya baru aja sampai di rumah. Terus saya dikirimi pesan oleh teman saya yang masih di sekolah karena ada ekstrakulikuler band. Ternyata teman saya itu mau ke toilet, terus dia kaget lihat keran yang bocor. Dia coba sumbat pakai saputangannya. Berhasil, sih, tapi nggak tahu awet apa enggak. Sebaiknya Bapak cek, soalnya kalau kerannya bocor, kan, bahaya juga.”
“Oh, iya, iya, saya ke sana sekarang. Ngng… kamar mandi yang mana, Nak?”
“Katanya, sih, kamar mandi cewek lantai dua.”
“Terus teman kamu sekarang di mana?”