Minggu depan adalah jadwal kelas 9B berolahraga lagi. Sedari tadi pagi, langit mendung. Udara terasa lembap, dan halaman sekolah dipenuhi daun-daun kering yang belum sempat disapu. Di depan kelas 9B, Hadi berdiri, menunggu murid-murid masuk.
Zea datang lebih awal. Ia duduk di bangkunya, membuka buku, dan memperhatikan suasana. Hari ini jadwalnya olahraga, tapi sang belum menyuruh mereka ke lapangan.
Beberapa murid datang sambil tertawa, membawa jajanan plastik dari kantin. Bungkusnya dilempar ke lantai begitu saja, tanpa pikir panjang. Ada yang menginjaknya, ada yang menendangnya ke sudut ruangan.
Hadi tetap diam.
Setelah semua murid masuk, ia berdiri di depan kelas. “Sebelum kita ke lapangan, saya minta satu hal,” katanya datar. “Tolong jaga kebersihan. Bungkus makanan, plastik, botol—buang ke tempat sampah.”
Tidak ada yang menjawab. Beberapa mengangguk asal. Yang lain sibuk dengan HP.
Hadi membuka pintu kelas. “Silakan ke lapangan.”
Di lapangan, suasana seperti biasa. Murid-murid berkumpul, tapi tidak rapi. Ada yang duduk di pinggir, ada yang masih makan, ada yang sibuk mengobrol.