EVERNA Bittersweet Symphony

Andry Chang
Chapter #45

Refrain RONDO - Part 1

Ketika bulan sabit telah tinggi di langit, Arcel Raine meringkuk makin rendah di atap sebuah terrace house di Distrik Everingham. Kedua matanya tak lepas menatap ke arah rumah di seberangnya.

Sudah cukup jelas, Arcel sedang menunggu dan mengintai si pemilik rumah, yaitu Bianca Jask. Rupanya ia tak perlu menunggu sampai larut malam, karena orang yang ditunggu keluar rumah kira-kira tiga jam setelah diantar pulang dengan kereta kuda.

Lagipula, setelah keluar rumah, Bianca tak langsung berubah wujud menjadi kucing, wujud andalannya untuk bepergian secara rahasia di ruang terbuka di kota. Jadi Arcel dapat terus mengintai wanita itu entah dari atap rumah-rumah atau tanah saja, jauh lebih mudah dan fleksibel daripada dari atap melulu.

Seakan-akan seluruh semesta tengah mendukung aksi Arcel ini.

Namun, ada sesuatu yang tak beres.

Keputusan Bianca untuk tidak berubah wujud kali ini tak ayal membuat Arcel merasa curiga dan was-was. Apakah markas Ordo Gregorian berada di distrik yang sama dengan rumah Bianca dan kantor pusat Cairns & Co., yaitu Everingham? Apakah itu hanya kebetulan belaka, atau memang disengaja?

Apakah Ordo Gregorian sengaja memilih markas di distrik ini untuk menyasar Cairns & Co. dan memperlancar kontak dengan mata-mata kelompok mereka, yaitu Bianca Jask? Sepenting itukah Bianca Jask bagi para musafir kegelapan?

Bukankah Bianca harus langsung melapor ke markas Gregorian setelah mendapatkan informasi berharga? Kalau tidak, sia-sialah Arcel memasang umpan besar dan membiarkan Anne terpapar resiko bahaya besar, karena si mata-mata ternyata bertindak di luar dugaannya kini.

Sambil memikirkan segala kemungkinan yang dapat terjadi, Arcel terus membuntuti Bianca Jask dari kejauhan, mumpung si penyihir animorphus tak bisa membaca kehadirannya lewat aura atau tenaga dalam yang dikandung tubuh si musafir antar ranah.

Tiba-tiba Bianca Jask berbelok dari jalan raya, lalu berjalan memasuki sebuah gang sempit. Tanpa pikir panjang, Arcel ikut masuk ke gang itu, tak ingin kehilangan jejak sasarannya bila ia naik ke atap gedung tinggi lagi.

Di belokan-belokan pertama gang, Arcel bisa melihat punggung Bianca Jask dari jauh. Namun, saat ia berbelok di entah belokan keberapa, Arcel kehilangan jejak si rambut marun, padahal koridor gang itu tampak panjang.

Arcel berdecak kesal dan membatin, Huh, aku kurang cepat! Dan ini terjadi gara-gara aku takut Jask memergokiku sedang membuntutinya, sehingga misiku jadi kacau-balau! Kalau begini, aku harus memindahkan Anne dari Raine’s Deli segera, tapi ke mana? Hutan Tranvia?

Arcel Raine lantas memutuskan untuk bergerak saja menyusuri lorong gang yang panjang itu, siapa tahu Bianca jalan ke belokan terdekat lalu cepat berbelok lagi, atau semacamnya.

Benar saja, saat melangkah cepat melewati ruas gang panjang, Arcel melihat sebuah lahan yang cukup lapang, Saat itu pula ia tersentak, teringat kembali pada pertarungannya dengan siluman kucing putih yang hendak membunuh Anne,

Masalahnya, Arcel telah memastikan bahwa kucing siluman itu adalah Bianca Jask. Satu firasat buruk merasuki diri si petarung kaya-raya akan pengalaman itu, dan kini ia perlu bersiap-siaga menghadapi siapa atau apa pun yang akan ia temui di sana.

Lihat selengkapnya