EVERNA Bittersweet Symphony

Andry Chang
Chapter #69

3rd Verse HYMN

Lagi-lagi Anne Galford merasakan dirinya bagai kupu-kupu yang terjerat di jaring laba-laba di pagi-pagi buta.

Dan kini, si laba-laba besar, tarantula bernama Janet Pedrosa telah datang mendekat. Bahkan ia telah membongkar satu-satunya zirah pelindung Anne, yaitu identitas samarannya sebagai Daini.

Anne lantas meraih ke dalam tas tangannya untuk mengambil pistol Trevor, tapi benda itu juga sudah lenyap.

“Apa kau sedang mencari ini?” tanya Janet yang dengan sikap santai mengangkat sepucuk pistol ke arah atas, lalu menodongkan pistol itu ke arah Anne.

Wajah gadis pirang itu kini pucat pasi.

“Sebaiknya kau menyadari satu hal, Tuan Putri. Andai aku tadi berniat jahat, pasti kau sudah berkalang tanah.” Seakan ia ingin membuktikan ucapannya, Janet menarik pelatuk. Namun suara yang keluar dari pistol itu hanya bunyi “klik”.

Orang bernyali kecil pasti sudah buang air kecil di celana saat diancam seperti itu. Namun rupanya Anne dengan mental Daini hanya bergeming. Apa ini karena ia sudah cukup sering bertatapan muka dengan maut?

Melihat reaksi Anne, Janet menarik tangannya, mengarahkan laras pistol ke atas. Lalu dengan gaya lebih santai si gipsi bicara, “Aku tak habis pikir, kau ini Putri Raja, namun mentalmu seperti pemain akrobat gipsi, amat pemberani. Apa mamang kau dididik dengan keras dan harus menghadapi bahaya, bukan hanya belajar etiket dan tata krama istana saja?”

“Mungkin aku bukan Putri Raja,” jawab Anne, coba meredam rasa tegang yang tersisa dengan gaya diplomasi. “Mungkin saja aku sebenarnya adalah anak jalanan yang diangkat anak oleh Raja, yah, karena mungkin aku terlalu cantik.”

Di kalimat terakhir Anne itu Janet tertawa geli, dengan tulus menunjukkan sisi feminin dalam dirinya.

Sikap Janet itu membuat Anne merasa lebih nyaman, sehingga ia ikut tertawa. “Kurasa tak ada gunanya berpura-pura lagi,” kata Anne. “Baiklah, aku memang Anne Galford, putri Henry, Raja Lore. Namun, demi keselamatan nyawaku sendiri, identitas asliku ini harus selalu dirahasiakan.”

“Mengapa demikian? Mengapa Tuan Putri tak tinggal di istana seperti layaknya Putri Raja?”

“Kisahnya panjang, biar kuceritakan sambil kita berkuda saja. Lihat, para anggota rombongan gipsi sudah hampir menyusul kita.”

“Kau benar, Tuan Putri, eh, Daini. Silakan bercerita, kalau begitu. Kita masih punya waktu seharian dengan kecepatan seperti ini.”

 

==oOo==

 

Sementara Janet Pedrosa perlahan-lahan “ditarik” memihak Putri Anne Galford, Arcel Raine yang rupanya tak sekharismatik Anne cukup kerepotan mencari informasi pasti tentang tempat tinggal Horatio Hymn.

Lihat selengkapnya