"Gimana rasanya dipeluk Papa, Bang?"
Satu kalimat yang jarang sekali di dengar oleh Kakaknya. Dia begitu lugu, menyenangkan dan juga sangat aktif. Tapi, dibalik itu semua dia hanya sosok anak remaja yang masih labil, belum tahu mana yang salah dan mana yang benar.
Namanya begitu familiar. Bahkan, satu sekolah menjulukinya sebagai Mr. Hyper. Apapun yang dilihatnya akan dia tiru, seperti copy paste seseorang yang menjelma menjadi berbagai macam wajah.
Katakan saja kalau dia memang orang yang memiliki seribu wajah. Orang lain pun tahu, kalau dirinya adalah sosok yang mungkin sulit diceritakan kisahnya.
Hingga suatu hari, dirinya dipertemukan dengan pilihan yang setiap detiknya adalah rintangan dan luka. Dia hanya perlu berjalan maju, lalu menjawab rintangan itu, kan?