Ranbut hitam panjang menjuntai. Bergaun pengantin indah,panjang, dan berwarna Merah.
Di tengah-tengah hutan berantara berselimut kabut Hitam. Di atas hamparan daun-daun kering, suara lembut meminta tolong terdengar dari sana.
To-lo-ng. Melirih terputus-putus seperti suara yang ingin menemui ajalnya.
Pikirkan makhluk seperti apa yang meminta tolong di tengah hutan seperti ini?. ( Jawabannya).
Dia Lisa makhluk cantik ciptaan tuhan yang sempurna.
Lisa terkapar kritis tak berdaya di sana,Hutan sunyi, dingin, dan gelap.
Tubuhnya berpakaikan gaun pengantin. Namun sayang berlumur noda merah berlendir,hangat dan berbau amis. Cairan itu membalut seluruh gaunnya hingga tidak terlihat lagi warna asli gaun tersebut.
Kedua tangan memegangi dada,nampak jelas cairan segar tersebut keluar deras dari bagian itu. Lisa mencoba untuk menutupinya,agar Dia tidak terlalu kehilangan banyak darah.
Namun kedua tangannya saja tidak cukup untuk menutupi luka yang besar itu.
Hk. Nafasnya semakin terhimpit saja, hidungnya tak lagi bisa menyaring udara yang masuk ditambah jantungnya yang tidak lagi berfungsi dengan benar.
Apa makhluk cantik ini benar-benar skarat?. Atau,
Mungkin ini waktunya, waktuku sudah tidak lama lagi. Menyerah pikirnya.
Sungguh menyedihkan. Tubuh ini semakin melemas pandangan mulai mengkabur, warna dunia pun mulai berubah putih,perlahan semua objek menghitam seperti bayangan.
Mata berwarna Coklat ini telah sayu,terasa berat ingin sekali terpejam, dan bibir bergetar menyebut namanya.
"Su-ho!". Terpatah kata ini, diujung pita suara.Di benak sudah terpikir jelek,Aku akan mati, tetapi di dalam pandangan yang kabur dan menghitam ini, nama yang ku sebut tadi berubah menjadi pria tampan yang tiba secara cepat di sampingku.
Duduk tersungkur disamping kiri Lisa. Dia adalah orang yang benar-benar bernama Suho. Matanya yang biru Air memandang Sayu Lisa yang tengah sekarat, dan raut penuh kecemasan saat Suho duduk langsung disana.
" Apa yang terjadi padamu?". Bertanya cepat dan cemas.
"Bagaimana bisa, kau terluka seperti ini?". Gerak cepat. Tangan Kiri memangku kepala Lisa, dan mencoba mengangkatnya sedikit keatas, agar posisi kepala lebih tinggi dari tubuh.
Suho khawatir setengah mati, tubuhnya merespon cepat untuk segera membantu Lisa.
Namun Dia yang ingin di bantu. Dalam Setengah tersadar Lisa pun tersenyum saat memperhatikan Suho.
Di tengan sedikitnya waktu, akhirnya Aku bisa mendengar kata itu lagi. Senang dan bahagia, tergambar jelas di senyuman ini.
" Apa mereka yang melakukan ini padamu???". Terdengar marah, tetapi aku menyukainya. Harapan, semoga dapat terus mendengar nada suara yang marah ini.
Tangan kanannya meraba dadaku, terasa hangat saat Dia menyentuh luka ini biarkan aku hanyut dalam belainya.
Wajah tegas. Suho merabanya ternyata Luka itu lebih dalam dari dugaannya.
"Pantas saja, Luka ini sangat dalam. Kau bisa mati dengan luka sedalam ini!". Terdengar cemas, tetapi tetap tegas dan berwibawa.
Setelah Ia selesai memeriksa semua luka itu. Suho tidak ingin banyak bicara lagi. Dia segera mengangkat tangannya setengah ke udara,dan menggerakkan seperti sedang membuat lingkaran penuh, mulutnya melafalkan mantra dan memfokuskan seluruh kekuatannya, lalu menyatukannya pada alam.
Apa Suho ingin mengobati Lisa?.( Mungkin saja, karna ini patut di coba).