Lisa!. Begitu kaget saat pria berambut hitam pekat ini melihatnya.
Tubuhmu. Cemasnya yabg tak tertolong lagi. Secara otomatis Suho langsung menggenggam tangan Lisa.
Sekarang tubuh Lisa tengah mengeluarkan Cahaya aneh, dan ini benar-benar terjadi.
apa yang sebenarnya terjadi?.
Dalam sejarah Negeri Evilic. Jika para Rakyatnya sudah sampai pada kematiannya, maka tubuh mereka akan bercahaya putih seperti yang sedang terjadi pada Lisa.
Lalu di saat waktu yang bersamaan perlahan mulai memudar tubuh mereka, dan setelah itu barulah mereka menghilang seperti butiran debu.
Dan Lisa kini hampir mencapai puncaknya. Dengan terduduk di atas hamparan daun-daun kering, Dia memandang miris kedua tangannya sendiri.
Pasrah. Ini yang terbenak dalam pikirannya.
Namun tangan Suho yang halus bagaikan sutra ini menembus tanganku, seperti bayangan yang tak dapat di genggam, dan rupanya tangan ini pun sudah tak berbentuk lagi, tenggelam. seperti cahaya Surya yang hilang di kala sore hari.
"Sudah waktunya aku pergi. Pengembaraanku sudah selesai di Dunia ini, dan pengapdianku terhadap Negeri Evilic ini telai usai. Dan sekarang aku pun sudah tidak terikat lagi dengan siapa pun". Melembut kata-katanya, hanyut dalam pesan terakhir ini.
Tidak. Suho tidak menerimanya, tubuhnya memberontak menentang ini semua, kepala menggeleng tak terima, dan batin terasa teriris jika Lisa pergi meninggalkan Dunia ini.
Namun dalam benaknya ia sadar dengan jelas resiku ini. Apa?.
Resiko yang terjadi jika Rakyat Evilic terluka dan tidak segera di sembuhkan , maka akibatnya Dia akan mati.
Suho tahu ini. Jadi Dia mencoba untuk terus menyentuh Lisa, tetapi tangannya tidak dapat merasakannya lagi.
Sejauh mata memandang saat keduanya memandangi Langit, di udara mulai berterbangan butiran Emas seperti salju yang mengudara Ringan dan Kosong. Itu adalah serpihan tubuh Lisa yang mulai memudar, dan perlahan terbang ke udara.
Suho. Lisa pun membalas. Dia mencoba untuk kembali tirusnya pipi Suho. Namun hasil yang di dapat Nihil, Lisa tidak bisa lagi menyentuhnya seperti tadi, atau merasakan kulitnya yang hangat seperti Dulu.
Di saat masa-mas percintaan mereka.
Suho menelan salivahnya berat-berat disaat mengingat itu semua, dan bendungan ini tak bisa ku tahan lagi, jebol lalu tumpah membanjiri pipi.
Sungguh lemah. Aku memang lemah. Aku menyesal saat menjadi seorang laki-laki, Mengapa aku tidak bisa menyembuhkannya?.
"Mengapa?". Menyesal dalam Diriku. Dan disaat seperti ini, Mengapa aku tidak bisa lagi merasakan sentuhannya, walau dia menyebtuh pipiku?.
Hiks. Ku hanya bisa terisak menangis, dan mengeluarkan lendir putih tipis dari hidung. Pri seperti apa aku ini?.
Menggelengkan kepala menyesali dirinya.
" Suho. Jaga baik-baik dirimu..." mencoba untuk meraba di akhir waktu, walau hasil yang di dapat tetap sama. Tidak dapat di sentuh.
"Tidak mau. Hiks. Jika Kau pergi aku dengan Siapa?. Aku tidak ingin hidup." Merajuk Dia seperti anak kecil, mata memerah dan sembam, Lalu lendir putih tipis pun keluar dari hidunnya. Memang benar-benar seperti anak kecil.
"Hidup akan menjadi bosan tanpa ada dirimu. Aku tidak ingin hidup lagi!".
Memalingkan wajahnya ke arah lain, bertanda sedikit marah. Namun semua itu Dia lakukan hanya untuk menyembunyikan kesedihanya.
Kesempatan telah berakhir dan inilah waktunya, masa kelam akan dimulai.
Lisa tak lagi bisa berbuat apa pun atau berkata-kata dan menyiratkan pesan terakhir pada Suho.
Tidak ada waktu lagi. Sekarang dengan cepat tubuhnya berubah menjadi butiran-butiran Salju berwarna Emas terbang ringan ke udara.
Suaranya pun telah tersamar.Kedua tangan dan kaki telah menghilang dari pandangan.
Suho!. Kata yang keluar dari bibirnya, sebagai tanda terakhir yang bisa ia ucapkan, lalu sebagi pelengkapnya wajah ayu Kisa pun menghilang, tak lagi berbekas.
Lalu Suho?. Dia masih memalingkan wajah ke arah lain, tak sanggup untuk melihat. Suho hanya bisa memejamkan kedua matanya, dengan beberapa tetes Air bening membasahi pipi, dan mengucur deras jatuh ke tanah.
Berat. Mencoba untuk menguatkan diri, Dia hanya bisa menelan keras salivahnya.